Mohon tunggu...
Riska Zafitri cahyanti
Riska Zafitri cahyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Sosial dan Kognitif Menurut Lev Vygotsky dan Jean Piaget

20 Januari 2025   22:16 Diperbarui: 20 Januari 2025   22:20 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

           Lev Vygotsky, adalah seorang psikolog asal Rusia, ia lahir pada 17 November 1896 Orasha Belarus dan wafat pada 11 Juni 1934 Moskow, Rusia. Ia dikenal akan teorinya tentang Sociocultural Development, yang menekankan peran penting lingkungan sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif anak. Vygotsky berargumen bahwa perkembangan kognitif terjadi melalui interaksi sosial dan juga peran penting dari orang tua, guru, atau teman yang lebih berpengetahuan.

 Adapun beberapa konsep utama dalam Teori Vygotsky, yaitu :

 1. Zone of Proximal Development (ZPD)

            Merupakan serangkaian tugas yang sulit dikuasi oleh anak-anak itu sendiri secara langsung. Namun, kesulitan tersebut dapat diatasi dengan bantuan dari orang dewasa seperti guru, orang tua atau bahkan teman sebayanya yang mampu untuk membantunya.

 2. Scaffolding

            Scaffolding merujuk pada dukungan sementara yang diberikan oleh orang dewasa atau teman sebaya untuk membantu anak menyelesaikan tugas atau memahami konsep yang awalnya sulit bagi mereka. Setelah anak mampu menguasai tugas tersebut, dukungan tersebut secara bertahap dikurangi.

 3. Bahasa dan berpikir sebagai Alat Penting

           Vygotsky percaya bahwa bahasa dan pikiran adalah suatu alat utama dalam perkembangan kognitif dan sosial. Melalui bahasa, anak-anak belajar untuk berpikir, memikirkan cara untuk memecahkan masalah, serta berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.

          Vygotsky berpendapat mengenai konsep bahasa dan pikiran ini, yang terbagi menjadi dua macam, yakni:

  a. Percakapan Sendiri (Private Speech)

            Percakapan sendiri (private speech) merupakan kebiasaan anak berbicara dengan keras kepada dirinya sendiri tanpa maksud berbicara dengan orang lain. Contohnya, seorang anak yang sedang ujian sekolah, Secara tidak langsung, anak akan berbicara pada dirinya sendiri dengan keras, "aku tidak boleh mencontek atau aku akan ketahuan oleh pengawas!. Duhh, tapi nomor 2 jawabannya apa yaa! lupa rumus lagi, nyontek gak yaa!! duhh jangan deh nanti ketahuan, takutt!!".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun