Lev Vygotsky, adalah seorang psikolog asal Rusia, ia lahir pada 17 November 1896 Orasha Belarus dan wafat pada 11 Juni 1934 Moskow, Rusia. Ia dikenal akan teorinya tentang Sociocultural Development, yang menekankan peran penting lingkungan sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif anak. Vygotsky berargumen bahwa perkembangan kognitif terjadi melalui interaksi sosial dan juga peran penting dari orang tua, guru, atau teman yang lebih berpengetahuan.
 Adapun beberapa konsep utama dalam Teori Vygotsky, yaitu :
 1. Zone of Proximal Development (ZPD)
      Merupakan serangkaian tugas yang sulit dikuasi oleh anak-anak itu sendiri secara langsung. Namun, kesulitan tersebut dapat diatasi dengan bantuan dari orang dewasa seperti guru, orang tua atau bahkan teman sebayanya yang mampu untuk membantunya.
 2. Scaffolding
      Scaffolding merujuk pada dukungan sementara yang diberikan oleh orang dewasa atau teman sebaya untuk membantu anak menyelesaikan tugas atau memahami konsep yang awalnya sulit bagi mereka. Setelah anak mampu menguasai tugas tersebut, dukungan tersebut secara bertahap dikurangi.
 3. Bahasa dan berpikir sebagai Alat Penting
      Vygotsky percaya bahwa bahasa dan pikiran adalah suatu alat utama dalam perkembangan kognitif dan sosial. Melalui bahasa, anak-anak belajar untuk berpikir, memikirkan cara untuk memecahkan masalah, serta berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
     Vygotsky berpendapat mengenai konsep bahasa dan pikiran ini, yang terbagi menjadi dua macam, yakni:
 a. Percakapan Sendiri (Private Speech)
      Percakapan sendiri (private speech) merupakan kebiasaan anak berbicara dengan keras kepada dirinya sendiri tanpa maksud berbicara dengan orang lain. Contohnya, seorang anak yang sedang ujian sekolah, Secara tidak langsung, anak akan berbicara pada dirinya sendiri dengan keras, "aku tidak boleh mencontek atau aku akan ketahuan oleh pengawas!. Duhh, tapi nomor 2 jawabannya apa yaa! lupa rumus lagi, nyontek gak yaa!! duhh jangan deh nanti ketahuan, takutt!!".