Mohon tunggu...
Riska Zafitri cahyanti
Riska Zafitri cahyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Lev Vygotsky dan Jean Piaget tentang Perkembangan Sosial pada Anak

18 Oktober 2024   21:03 Diperbarui: 18 Oktober 2024   21:17 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Lev Vygotsky & Jean Piaget Tentang  Perkembangan Sosial Pada Anak

 

Teori Menurut Lev Vygotsky

Lev Vygotsky, kelahiran 17 November 1896 Orasha Belarus. Vygotsky wafat pada 11 juni 1934 Moskow, Rusia. Lev Vygotsky adalah seorang psikolog dan guru Rusia yang mengembangkan teori tentang bagaimana interaksi sosial memengaruhi perkembangan kognitif kita. Teori ini dikenal sebagai Teori Sosiokultural Perkembangan Kognitif Lev Vygotsky. 

Teori sosiokultural membahas tentang pengaruh sosial dan budaya yang memengaruhi cara kita berkembang, berpikir, merasa, dan berperilaku.  Pendekatan ini berupaya memahami bagaimana faktor-faktor sosial ini berinteraksi dengan faktor-faktor individual untuk memengaruhi cara orang belajar, berkembang, dan tumbuh.

Teori Vygotsky menyatakan bahwa interaksi sosial membantu anak mengembangkan kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa. Interaksi sosial sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. 

    Teori Perkembangan Kognitif Menurut Vygotsky :

  • Zone of Proximal Development (ZPD)

Merupakan serangkaian tugas yang sulit dikuasi oleh seorang manusia atau anak-anak secara sendirian. Namun, kesulitan tersebut dapat diatasi dengan bantuan dari orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu untuk membantunya.

  • Scaffolding

Scaffolding berkaitan erat dengan konsep Zone of Proximal Development (ZPD) diatas. Scaffolding merupakan sebuah teknik untuk mengubah level dukungan selama sesi pengajaran dengan orang yang lebih ahli. Scaffolding juga disebut dengan pemberian sejumlah bantuan kepada anak selama tahap awal pembelajaran. Contohnya guru atau teman sebaya yang lebih mampu menjadi tutor anak tersebut.

  • Bahasa dan Pikiran

Manusia menerapkan bahasa untuk merencanakan, membimbing, dan memonitor perilaku mereka. Bahasa digunakan manusia tidak hanya untuk  komunikasi sosial, tetapi juga untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas. Vygotsky berpendapat mengenai konsep bahasa dan pikiran yang terbagi menjadi dua macam, yakni:

  • Percakapan Sendiri (Private Speech)

Percakapan sendiri (private speech) merupakan kebiasaan anak berbicara dengan keras kepada dirinya sendiri tanpa maksud berbicara dengan orang lain. comtoh, seorang anak yang sedang ujian sekolah, Secara tidak langsung, anak akan bicara pada dirinya sendiri dengan keras, "aku tidak boleh mencontek atau aku akan ketahuan oleh pengawas!, duhh tapi nomor 2 jawabannya apa yaa! lupa rumus lagi, nyontek gak yaa!! duhh jangan deh nanti takutt!!".

  • Pembicaraan Batin (Inner Speech)

Pembicaraan batin (inner speech) dapat dipahami sebagai anak yang menggunakan kemampuan berbicara sendiri, tidak hanya untuk diterapkan dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang di sekitar saja. Tetapi juga, untuk merencanakan dan mengendalikan perilakunya. Kondisi tersebut disebut dengan percakapan batin (inner speech). Inner speech sendiri akan terbawa sampai manusia dewasa. Fungsinya sebagai kontrol pikiran, ingatan, memori, dan tindakan dalam berencana.

Teori Jean Piaget

     Jean Piaget, adalah seorang  psikolog yang berasal dari Swiss. Ia kelahiran 9 Agustus 1896 Neuchatel, Swiss. Dan meninggal pada 16 September 1980 Jenewa, Swiss    Teori perkembangan kognitif Jean Piaget adalah teori yang menjelaskan bagaimana kemampuan kognitif anak berkembang dari bayi hingga remaja. Teori ini merupakan teori dasar dalam psikologi dan pendidikan anak. Berikut beberapa hal yang dijelaskan dalam teori Jean Piaget:

  • Kecerdasan anak berubah seiring dengan pertumbuhannya.
  • Perkembangan kognitif anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, tetapi juga  membangun mental.
  • Anak mampu membangun kemampuan kognitif melalui tindakannya yang termotivasi dari lingkungan.
  • Anak menjalani urutan yang sudah pasti dari tahap-tahap perkembangan kognitif.
  • Perkembangan kognitif pada satu tahap merupakan lanjutan dari perkembangan kognitif tahap sebelumnya.
  • Ada keterkaitan antara perkembangan kognitif seorang anak terhadap pemahaman moral.

Ada 4 tahapan perkembangan kognitif anak menurut teori Piaget adalah :

  • Tahap sensorimotor (Usia 18-24 bulan)

Tahap sensorimotor adalah yang pertama dari empat tahap dalam teori Piaget mengenai perkembangan kognitif anak Piaget. Selama periode ini, bayi mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh).

  • Tahap Praoperasional (Usia 2-7 Tahun)

Selama periode ini, anak berpikir pada tingkat simbolik tapi belum menggunakan operasi kognitif. Artinya, anak tidak bisa menggunakan logika atau mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran. Selama akhir tahap ini, anak secara mental bisa merepresentasikan peristiwa dan objek (fungsi semiotik atau tanda), dan terlibat dalam permainan simbolik.

  • Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 Tahun)

Piaget menganggap tahap konkret sebagai titik balik utama dalam perkembangan kognitif anak, karena menandai awal pemikiran logis. Pada tahapan ini, Si Kecil cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran atau pemikiran logis, tapi hanya bisa menerapkan logika pada objek fisik. Anak mulai menunjukkan kemampuan konservasi (jumlah, luas, volume, orientasi). Meskipun anak bisa memecahkan masalah dengan cara logis, mereka belum bisa berpikir secara abstrak atau hipotesis.

  • Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas)

Menurut Piaget Perkembangan kognitif anak menurut tahap terakhir dimulai sekitar usia 12 tahun dan berlangsung hingga dewasa. Saat remaja memasuki tahap ini, mereka memperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak dengan memanipulasi ide di kepalanya, tanpa ketergantungan pada manipulasi konkret. Seorang remaja bisa melakukan perhitungan matematis, berpikir kreatif, menggunakan penalaran abstrak, dan membayangkan hasil dari tindakan tertentu.

Perbedaan antara teori  Jean Piaget dan Lev Vygotsky adalah:

  • Piaget percaya bahwa anak-anak membangun pengetahuan sebagai individu.
  • Vygotsky percaya bahwa anak-anak mengembangkan pengetahuan melalui situasi sosial dan budaya masing-masing.
  • Piaget mengatakan bahwa perkembangan mendahului pembelajaran.
  • Vygotsky mengatakan bahwa pembelajaran mendahului perkembangan.

Kesimpulan : 

  • Teori Vygotsky : berpendapat bahwa seseorang harus ditunjang dengan interaksi sosial agar dapat berkembang. (pentingnya interaksi sosial).
  • Teori Piaget : berpendapat bahwa seseorang dapat belajar secara mandiri dengan melihat orang-orang di sekililingnya. (pentingnya mencari lingkungan yang sehat dan aman untuk perkembangan seorang anak, karena lingkungan juga mempengaruhi karakter seorang anak kedepannya).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun