Mohon tunggu...
Riska Yunita
Riska Yunita Mohon Tunggu... Bankir - Karyawan Swasta

Be your own kind of beautiful

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Ketika Musik Menjadi Sebuah Motivasi

25 Januari 2020   08:13 Diperbarui: 25 Januari 2020   08:10 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen Pribadi

Hampir semua orang pasti pernah mendengarkan musik. Bahkan ada mereka yang tak pernah ada satu haripun terlewatkan tanpa mendengarkan musik dalam kesehariannya. 

Tak hanya menghadirkan banyak pilihan genre yang bisa dipilih oleh pendengarnya, alasan orang mendengarkan musik pun ada beragam bentuknya. Ada yang mendengarkan musik karena membutuhkan hiburan dikala penat, ada yang hanya sekadar mendengar untuk menghindar dari kebisingan luar, ada pula yang ingin membentuk semangat melalui musik.

Musik dan segala keberagamannya menjadi salah satu tempat pelarian terbaik bagi kita disaat suka maupun duka. Tak hanya tentang genre yang menjadi favorit telinga kita, namun ada lirik-lirik pada lagu yang menjadi penarik lain dari musik itu sendiri. 

Banyak yang berpendapat bahwa genre musik yang kita dengarkan adalah cerminan dari suasana hati kita sendiri. Dan lirik dari lagu-lagu yang didengarkan adalah bentuk dari pengalaman diri.

Dewasa ini, dunia musik Indonesia sendiri terasa semakin 'dewasa'. Genre yang semakin beragam dan lirik-lirik yang dihadirkan semakin tak biasa. Bukan lagi hanya perihal cinta dan kawan-kawannya, ada banyak musisi yang mulai menghadirkan musik dengan isi cerita yang lebih universal.

Jika dilihat lagi ke belakang, sebenarnya sudah banyak musisi yang menghadirkan musik yang demikian namun kala itu musik dengan lirik yang 'berat' bukan menjadi favorit kebanyakan pendengar. 

Berbeda jika kita lihat sekarang. Pendengarpun semakin memperlihatkan sikap yang lebih dewasa. Tak hanya mendengarkan lagu bertema cinta namun juga lagu-lagu yang syarat akan makna.

Sebut saja beberapa musisi yang lagunya sedang banyak di dengar beberapa waktu belakangan ini. Kunto aji dengan lagunya Rehat dan Isyana Sarasvati dengan lagunya Untuk Hati Yang Terluka.

Dua lagu yang semakin viral ketika didapuk menjadi bagian dri OST sebuah film bertema keluarga yang sedang tayang beberapa waktu ini.

Tenangkan hati
Semua ini bukan salahmu
Jangan berhenti
Yang kau takutkan takkan terjadi

            -Kunto Aji : Rehat-

Jika kau tak dapatkan yang kau impikan
Bukan berarti kau telah usai
Jika kau tak dapatkan yang kau impikan
Bukan berarti kau telah usai

Biarkan kegelapanmu
Menemukan titik terang baru
Pasukanmu 'kan kembali
Memelukmu yang baru

    -Isyana Sarasvati : Untuk Hati yang Terluka-

Dua lagu tersebut sama-sama menghadirkan lirik yang syarat akan makna. Sebuah lirik yang mungkin masih terasa berat untuk dicerna namun menghadirkan obat ketika kita sudah mampu untuk memaknainya.

Banyak yang bersaksi bahwa lirik-lirik yang dihadirkan sangat 'relate' dengan krisis kehidupan yang mungkin pernah dialami oleh kebanyakan orang. Seakan menyadarkan kita bahwa kita tak sendirian di dunia ini. Tak hanya kita yang pernah jatuh, sakit dan terluka. Semua orang punya cerita sulitnya sendiri-sendiri.

Saat inilah ketika musik menjadi sebuah motivasi bagi pendengarnya. Tak hanya memikirkan apa yang dinikmati oleh telinganya namun juga apa yang dirasakan oleh hatinya. Tak semua orang bisa mengungkap pikiran dan isi hatinya, maka melalui musik inilah mereka seakan bersuara, sependapat dengan lirik-lirik yang disampaikan musisinya.

Musik itu bisa menjadi teman yang baik bagi kita jika kita pandai memilihnya. Ada banyak musisi yang menghadirkan lirik-lirik yang syarat makna yang bisa menjadi pengingat, saran atau bahkan peringatan untuk apa yang sedang kita alami saat ini.

Dan untuk musisi-musisi Indonesia yang sudah berkarya dengan musik yang luar biasa, terima kasih karena sudah menyuarakan isi hati dari kami yang mungkin tak pernah mampu bersuara. Maju terus dunia musik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun