Mohon tunggu...
Riska Yunita
Riska Yunita Mohon Tunggu... Bankir - Karyawan Swasta

Be your own kind of beautiful

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Resolusi Terbaik Lahir dari Introspeksi Diri

25 Desember 2019   13:13 Diperbarui: 25 Desember 2019   13:56 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: lilyofthevalley87.blogspot.com

Beberapa hari lagi menjelang akhir tahun 2019. Tiba saatnya kita akan dihadapkan pada pertanyaan perihal resolusi di tahun yang akan datang. 

Jadi, apa resolusi kalian di tahun 2020? Demikianlah yang sekiranya akan kita dengar hingga penghujung tahun nanti.

Arti kata resolusi sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang), pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal.

Jika dilihat dari definisi tersebut, kita dapat mendeskripsikan resolusi tahun baru sebagai keputusan yang ingin kita lakukan di tahun yang akan datang.

Dalam definisinya, resolusi tercipta dari ketetapan hasil rapat atau musyawarah, lalu bagaimana dengan resolusi tahun baru yang sering didengungkan orang di penghujung tahun?

Perihal penting tidaknya memiliki resolusi tahun baru itu sendiri bergantung pada pribadi orang masing-masing. 

Setiap orang memiliki prinsipnya sendiri dalam menjalani hidup. Dan tak ada yang hal yang baku perihal mana cara yang benar dan mana yang tidak jika berkaitan tentang hidup.

Menciptakan resolusi setiap tahunnya adalah salah satu cara atau prinsip hidup yang dilakukan manusia. 

Mereka yang berprinsip demikian biasanya berusaha untuk meningkatkan kehidupan mereka dengan resolusi yang ditetapkan di awal tahun baru. Tujuannya untuk mencapai hidup yang lebih baik.

Mereka membentuk dan membayangkan pencapaian atau tingkatan yang lebih baik yang kemudian dituangkan dalam sebuah resolusi tahun baru. 

Bahkan ada yang menjadikan resolusinya sebagai 'cambuk' untuk mengubah diri atau hidupnya untuk lebih baik lagi kedepannya.

Namun apakah dengan berprinsip demikian artinya kita pasti akan mendapatkan hidup yang lebih baik? 

Jawabannya, belum tentu.

Mengapa?

Karena tingkat pemahaman kita perihal resolusi tahun baru terkadang tidak sekuat atau sekokoh resolusi yang kita ciptakan sendiri.

Sumber: lilyofthevalley87.blogspot.com
Sumber: lilyofthevalley87.blogspot.com
Apa dasar yang melatarbelakangi resolusi yang kita ciptakan untuk tahun yang akan datang?

Bagaimana sebuah resolusi tahun baru akhirnya terdeskripsikan oleh diri kita?

Sebagian orang mungkin merasa hal seperti ini tak pernah terpikirkan atau mungkin bahkan tak ingin dipikirkan terlalu dalam. 

Terkadang kita hanya mendefinisikan resolusi tahun baru sebagai to do list untuk tahun yang akan datang. Tak ada dasar, tak ada motivasi dan tak ada sanksi atas resolusi yang kita ciptakan sendiri.

Jika tak tercapai, kita hanya akan menjadikannya sebagai resolusi untuk tahun depannya lagi. Begitulah seterusnya tahun demi tahun berjalan.

Jika demikian apakah memiliki resolusi tahun baru selalu mengantarkan kita pada tingkatan hidup yang lebih baik?

Hal yang perlu kita pikirkan kembali adalah tentang latar belakang dari resolusi kita di tahun baru.

Apakah hanya karena rasa ingin menang? Rasa untuk berada di peringkat atas? Kecemburuan sosial? Tuntutan lingkungan? Tekanan dari pihak luar?

Pada kenyataannya hal-hal di atas adalah faktor yang paling sering menjadi latar belakang dari sebuah resolusi tahun baru kebanyakan orang. 

Namun sadarkah kita jika resolusi yang tercipta karena faktor demikian hanya akan menjadi bumerang untuk diri kita sendiri? 

Seolah memilih sebuah rute perjalanan tanpa memikirkan perihal apa yang kita miliki untuk bisa melalui rute itu. Bagaimana bisa kau memilih rute perjalanan di perairan tanpa ada perahu atau rakit untuk bisa digunakan?

Pada akhirnya kita memang akan berusaha namun usaha yang kita lakukan mungkin akan melampaui batas kemampuan kita. Salah-salah bahkan kita bisa memilih cara yang salah hanya untuk mencapai apa yang kita mau. 

Jika memilih untuk berhenti, akan ada rasa "kalah" yang menghantui kita sepanjang tahun. Begitulah resolusi itu akan jadi bumerang untuk diri kita sendiri.

Tak ada nilai dari sebuah resolusi hidup seseorang. Tak ada yang disebut resolusi kecil atau besar jika itu perihal kehidupan seseorang. 

Setiap orang memiliki batas kemampuannya sendiri. Hal yang menurut kita kecil bisa saja berdampak besar untuk kehidupan orang lain dan begitu juga sebaliknya.

Oleh karena itu jangan pernah memberikan penilaian atas resolusi hidup kita sendiri apalagi sampai membandingkannya dengan resolusi orang lain.

Jadi bagaimana kita bisa mendapatkan resolusi yang sesuai dengan kemampuan dan kehidupan kita?

Introspeksi dirilah.

Lihatlah apa yang menjadi kelebihan dan kekuranganmu. Renungkanlah keputusan yang menurutmu salah. Telaah kembali perihal apa yang harus diperbaiki dalam caramu menjalani hidup. 

Tak perlu jauh mencari jawaban atas resolusimu. Semuanya kembali dan berawal dari dirimu sendiri.

Jika di tahun 2019 ini kamu menemukan dirimu menghabiskan lebih banyak pendapatan untuk hal yang tidak penting, maka resolusikan dirimu untuk menabung di tahun datang. 

Bahkan jika perlu targetkan dana tabungan yang ingin kau capai. Tegaslah pada resolusimu namun tetap ukur juga kemampuanmu secara rasional.

Jika pada tahun ini kamu sering jatuh sakit dan kau dapati makanan adalah penyebabnya, maka resolusikan dirimu untuk hidup lebih sehat. 

Misalkan saja kau menciptakan resolusi untuk membawa bekal makan siangmu yang kamu masak sendiri. Dengan resep dan bahan yang tentunya kau bisa pilih dan lebih terjamin kehigienisannya.

Jika di tahun ini kau merasa banyak kehilangan waktu bersama keluarga, resolusikan di tahun yang akan datang untuk menjadwalkan salah satu hari dalam weekendmu untuk jalan atau sekadar berkumpul bersama keluarga di rumah.

Jika di tahun 2019 ini posisimu di kantor masih belum berkembang, resolusikan untuk lebih giat belajar dan menambah ilmu atau pelatihan yang bisa meningkatkan kemampuanmu di kantor. 

Dengan kursus bahasa asing mungkin atau memperbaiki cara komunikasimu di kantor dengan teman sejawat yang sekiranya bisa membantumu dalam pekerjaan.

Sekali lagi, tak ada penilaian terkait resolusi hidup seseorang. Sederhana, besar atau kecil, tidak. Jangan pernah mendefinisikan resolusi hidup dengan pemikiran yang demikian.

Ciptakanlah resolusi berdasarkan hasil introspeksi dirimu. Saat kau bercermin dan menilai kembali dirimu setahun belakangan, kau akan menemukan kesimpulan atas apa yang menjadi kelebihanmu, kekuranganmu, bahkan kesalahanmu di masa lalu. 

Melalui kesimpulan itu terciptalah motivasimu untuk membentuk sebuah perubahan. Kemudian tuangkanlah perubahan yang kau inginkan tersebut melalui resolusi hidupmu di tahun yang akan datang.

Resolusi tahun baru bukan hanya perihal gengsi atau kemenangan dan bahkan keinginan kita hanya untuk terlihat sebagai pribadi berprinsip. 

Resolusi tahun baru adalah keputusan yang kita ciptakan untuk perubahan hidup kita sendiri. Keputusan yang bukan sekadar tulisan atau pernyataan yang bisa dilanggar. 

Keputusan yang saat kita sampaikan artinya kita bertanggung jawab untuk bisa mewujudkannya. Demi kita. Demi perubahan dalam hidup kita.

Selamat mengintrospeksi diri dan selamat menciptakan resolusi di tahun baru. Resolusimu hanya akan jadi mimpi jika tidak disertai dengan aksi. Maka bergeraklah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun