Mohon tunggu...
Riska UmiFadillah
Riska UmiFadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN

Mahasiswi Ekonomi Syariah

Selanjutnya

Tutup

Financial

Keseimbangan Ekonomi dalam Perspektif UMKM: Motor Penggerak atau Korban?

17 Desember 2024   11:03 Diperbarui: 17 Desember 2024   11:03 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Untuk mendukung keberlanjutan dan daya saing UMKM, diperlukan beberapa langkah strategis yang terintegrasi. Pertama, peningkatan akses terhadap modal harus menjadi prioritas, di mana pemerintah perlu memperluas program pinjaman dengan bunga rendah dan mempermudah prosedur pengajuan, terutama bagi UMKM yang beroperasi di daerah terpencil. Selain itu, digitalisasi menjadi langkah penting yang tidak boleh diabaikan. Memberikan pelatihan dan pendampingan dalam penggunaan teknologi akan membantu UMKM bersaing di pasar digital, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan efisiensi operasional mereka.

Regulasi yang ramah bagi UMKM juga harus diimplementasikan, misalnya dengan menyederhanakan perizinan usaha dan sistem perpajakan, sehingga tidak menjadi hambatan bagi pelaku usaha kecil untuk berkembang. Terakhir, kemitraan antara perusahaan besar dan UMKM perlu didorong guna menciptakan rantai pasok yang inklusif. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat ekosistem usaha, tetapi juga membuka peluang bagi UMKM untuk belajar dan tumbuh bersama perusahaan besar. Melalui langkah-langkah ini, UMKM dapat memainkan peran maksimalnya sebagai motor penggerak ekonomi sekaligus menjadi bagian dari solusi untuk mencapai keseimbangan ekonomi.

Kesimpulan

UMKM memiliki peran strategis sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kesenjangan ekonomi antara wilayah. Namun, tantangan seperti akses modal yang sulit, persaingan tidak seimbang dengan perusahaan besar, dan kebijakan yang kurang konsisten sering kali menghambat potensi maksimal UMKM.

Untuk menjadikan UMKM sebagai motor penggerak yang tangguh, diperlukan langkah-langkah strategis yang berkelanjutan. Peningkatan akses modal, pelatihan digitalisasi, regulasi yang mendukung, dan kemitraan inklusif dengan perusahaan besar adalah beberapa solusi yang dapat memperkuat UMKM. Dengan dukungan yang memadai, UMKM tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkontribusi lebih besar dalam menciptakan keseimbangan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Pertanyaannya kini adalah, apakah kita siap memberikan ruang yang lebih besar bagi UMKM untuk berkembang?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun