Mohon tunggu...
riskamuslimah
riskamuslimah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Sedang belajar di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Nilai-Nilai Agama dan Spiritualitas Diangkat dalam Seni Modern

9 Desember 2024   10:00 Diperbarui: 9 Desember 2024   10:04 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada era Society 5.0, degradasi moral menjadi tantangan bagi generasi muda. Hal tersebut muncul ketika akses pengguna gadget yang tidak bisa dihentikan. Sehingga semua kalangan dapat mengakses apapun lewat gadget, baik konten positif maupun negatif. Jika dahulu anak-anak bermain bola bersama di lapangan namun sekarang mereka berkumpul tetapi tetap fokus pada gadget masing-masing. Gadget dapat diibaratkan sebuah pisau yang tajam, dimana jika digunakan dengan baik dan hati-hati maka akan bermanfaat begitu pula sebaliknya jika sembaragan dapat membunuh diri sendiri.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kepada 4.500 pelajar SMP dan SMA di 12 kota mengungkapkan bahwa sebanyak 97% pelajar mengakses konten pornografi. Sungguh angka yang tidak sedikit. Mengkritisi hal tersebut, sebagai khalifah yang harus memberantas keburukan Sudah sepatutnya kita memikirkan solusi terbaik dalam menanggapi kasus tersebut. Sekarang kita hidup bukan hanya di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya dan faktanya sekarang menguasai dan membawa pengaruh besar bagi kehidupan manusia. Sehingga salah satu cara yang bisa dipraktekkan adalah memasukkan nilai agama dan spiritual di dalam konten seni modern lewat media social.

Budaya populer modern, terutama film, musik, dan seni visual bukan hanya mengangkat tema percintaan yang digandrungi kalangan muda. Kita juga harus menyisipkan tema-tema spiritual dan nilai-nilai keagamaan dalam bentuk yang lebih universal dan diterima oleh berbagai kalangan. Meskipun terkadang hadir dalam bentuk simbol atau pesan tersirat, tema spiritualitas ini tetap mempengaruhi persepsi dan pemikiran audiens tentang nilai-nilai yang ada di dalam agama.

Konsep Karma dalam Musik Populer

Salah satu konsep spiritual yang sering muncul adalah "karma." Karma, berasal dari ajaran agama Hindu dan Buddha, merujuk pada hukum sebab-akibat dalam kehidupan, apa yang ditanam pasti mengetam.

Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

 "Jika kamu berbuat baik, sesungguhnya kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu bagi dirimu sendiri..."

(QS. Al-Isra' [17]: 7)

Firman Allah ini menunjukkan bahwa setiap tindakan kita, baik atau buruk, akan kembali kepada diri kita sendiri. Konsep ini juga sering diangkat dalam musik pop Barat, seperti lagu "What Goes Around... Comes Around" oleh Justin Timberlake, yang menunjukan bahwa tindakan buruk akan kembali dalm bentuk keburukan kepada kita.  

2. Pesan Kesadaran dan Kepedulian Diri dalam Film

Film adalah alat yang mudah dalam menyampaikan pesan spiritual. Sudah banyak film yang mengajarkan pentingnya kesadaran diri, hidup bermakna, dan ketenangan batin yang dekat dengan nilai-nilai agama. Contohnya, film : untuk mengekspresikan nilai-nilai ketenangan yang mereka alami melalui praktik spiritual."The Pursuit of Happyness" (2006) bercerita tentang perjalanan seseorang dalam mencari makna kebahagiaan dan yang diandalkan adalah keteguhan hati. Meskipun bukan film religi, pesan tersirat dalam film ini mengingatkan untuk selalu bersabar dan bertawakal kepada Allah.

Kesadaran akan peran Allah dan tawakal yang kuat dalam menghadapi cobaan dapat ditemukan dalam banyak film bertema perjuangan, yang mengajarkan bahwa kepasrahan kepada Tuhan adalah salah satu kunci utama mencapai kedamaian.

 3. Doa dan Meditasi dalam Seni Visual

Dalam seni visual, seperti lukisan, fotografi, dan instalasi modern, ada banyak seniman yang terinspirasi oleh nilai-nilai spiritualitas. Praktik meditasi yang populer dalam budaya Barat, misalnya, dikutip dari tradisi spiritual Asia seperti praktik zikir dalam Islam. Meskipun meditasi sering dihubungkan dengan agama Buddha, dalam Islam, praktik yang sama dilakukan melalui zikir, yaitu mengingat Allah dengan ataupun tidak bersuara.

 Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

 "Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang." (QS. Ar-Ra'd [13]: 28)

Dalam kehidupan sehari-hari, ini sering diungkapkan dalam seni yang menggambarkan tentang kedamaian hati, seperti karya-karya seni yang mengangkat tema ketenangan, atau nuansa alam yang menenangkan. Biasanya seniman mengekspresikan nilai-nilai ketenangan yang mereka alami melalui praktik spiritual dengan media seni visual.  

 4. Konsep Pengorbanan dan Pengampunan dalam Musik dan Film

Konsep pengorbanan dan pengampunan juga sering muncul dalam budaya populer . Misalnya, pengorbanan merupakan tema utama dalam film superhero seperti "Spider-Man" dan "The Dark Knight," di mana tokoh utamanya , seorang kerabat , membuat banyak orang bahagia . Ini mengajarkan pentingnya menghargai orang lain dan menjadi baik , bahkan dengan risiko menyakiti diri sendiri .

Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman tentang pentingnya berkorban:

 "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai."

(QS. Ali Imran [3]: 92)

Ayat ini mencerminkan bahwa berkorban adalah salah satu perbuatan mulia yang sangat dianjurkan. Pada lagu-lagu seperti "Heal the World" oleh Michael Jackson  terdapat pesan perdamaian dan pengampunan yang sesuai dengan ajaran agama yang mengutamakan rasa persaudaraan dan kasih sayang.

Wujud Cinta Kepada Sesama dalam Lagu dan Puisi

Ada bermacam-macam lagu dan puisi tentang kasih, keadilan dan kesederhanaan yang terkait dengan pendidikan agama .Contohnya, lagu "Imagine" oleh John Lennon, yang mengajak orang untuk hidup dalam kedamaian tanpa memandang perbedaan. Hal ini mendorong orang untuk menjalani hidup harmonis tanpa mempermasalahkan perbedaan . Hal ini sesuai dengan ajaran Islam tentang membina persatuan dan kehidupan yang baik ,seperti yang dijelaskan dalam firman Allah :
"Dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal."
(QS. Al-Hujurat [49]: 13)
Allah mengajarkan kita bahwa meskipun manusia diciptakan berbeda , tujuan akhir kita adalah untuk saling memahami dan hidup dalam harmoni.

Akibatnya, dapat dikatakan bahwa tema-tema spiritual yang ditemukan dalam budaya populer,seperti musik, film dan visual. Prinsip-prinsip ini berfungsi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya agama dan spiritualitas dalam kehidupan sehari -hari . Pada akhirnya , seni modern adalah alat yang ampuh untuk mengekspresikan keyakinan agama , menumbuhkan toleransi , dan membantu masyarakat umum dalam merangkul prinsip - prinsip universal yang berasal dari pendidikan agama. Mengapresiasi nilai spiritual dalam budaya populer bukan hanya masalah hiburan. Hal itu juga membimbing kita dalam berbagai aspek kehidupan kita dan meredam ikatan kita dengan pendidikan agama yang tidak terlalu ketat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun