5. Kurangnya menyeleraskan morfologi dan ejaan kata, sesuai kaidah bahas linguistik dan panduan PUEBI.
6. Faktor dialek sih penulis dalam kehidupan bahasa komunikasinya sehari-hari.
tu penyebab dasarnya ya mengapa penulis sering salah memilih diksi.
Lalu, gimana sih cara memperbaikinya biar benar? Ada caranya. Yakni dengan format menyunting revisi dan editing naskah, jika naskah sudah selesai (tamat).
Jika belum selesai, alias mau mulai atau on going, Â lagi2 penulis harus banyak baca buku lagi untuk perkaya referensi, lalu praktek dah nulis lagi secara konsisten. Harus rajin. Jangan ngoyo pengen cepat bisa dalam waktu instan. Karena semua butuh proses panjang guys biar mahir. ya gak?
Ok lanjut materi gaya bahasa.
Gaya Bahasa
Gaya bahasa erat kaitannya dengan struktur kalimat dan makna tulisan. Jangan coba2 buat gaya bahasa yang ngalur ngidul dan acak. Artinya jadi ngaco dan buat pusing huhu.
Biasanya singkat aja, gaya bahasa yang dipakai penulis besar adalah menggunakan majas khusus, seperti najas perbandingan, majas pertentangan, majas penegasan, majas sindiran.
Contoh-contohnya sebagai berikut. Aku gabung ya sesuai pilihan yang biasa dipakai penulis. Yakni sbb:
1. Majas hiperbola
2. Majas personifikasi
3. Majas metafora
4. Majas analogi
5. Majas paradoks
6. Majas ironi
7. Majas sarkesme
8. Majas repitisi
9. Majas litotes
10. Majas simile