Anak dengan kebutuhan khusus dapat dikenali melalui beberapa tanda. Mengenali tanda-tanda ini sejak dini sangatlah penting agar penanganan dan dukungan bisa dilakukan secara efektif.
Beberapa tanda yang mungkin muncul pada anak dengan kebutuhan khusus, ada 12 klasifikasi anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kondisi yang dimilikinya. Berikut ini adalah jenis dan ciri-ciri dari anak berkebutuhan khusus.
1. Anak Disabilitas Penglihatan (Tunanetra)
Anak disabilitas penglihatan atau tunanetra adalah anak yang mengalami gangguan daya penglihatan berupa kebutaan menyeluruh (total) atau sebagian (low vision).Â
a.) Ciri-ciri atau tanda-tanda anak buta total contohnya seperti ; Tidak mampu melihat cahaya,Kerusakan nyata pada kedua bola mata, Sering meraba-raba bila mencari sesuatu benda dan jika berjalan sering menabrak dan tersandung, Bagian bola mata tampak jernih tetapi tidak bisa melihat cahaya maupun benda, Sering menekan bola mata dengan jari.
b.) Ciri-ciri atau tanda-tanda anak low vision: Mata tampak merah, Bola mata tampak keruh (putih-putih ditengah), dan kadang-kadang seperti mata kucing (bersinar), Bola mata bergerak sangat cepat, Penglihatan hanya mampu merespon terhadap cahaya, benda ukuran besar dengan warna mencolok, Memicingkan mata pada saat terkena sinar matahari, Melihat obyek, menonton televisi, membaca buku atau melihat gambar di buku sangat dekat, Menonton televisi sangat dekat, Bila berjalan ditempat yang belum dikenal sering tersandung dan menabrak, Pada saat matahari tenggelam tidak bisa melihat jelas (rabun senja), Sering membentur-benturkan kepala ke tembok dam sebagainya.
2. Anak Disabilitas Pendengaran (Tunarungu)
Anak disabilitas pendengaran atau tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan pendengaran, baik sebagian ataupun menyeluruh, dan biasanya memiliki hambatan dalam berbahasa dan berbicara. Ciri-ciri atau tanda-tanda anak dengan disabilitas pendengaran: Tidak menunjukkan reaksi terkejut terhadap bunyi-bunyian atau tepukan tangan yang keras pada jarak satu meter, Tidak bisa dibuat tenang dengan suara ibunya atau pengasuh, Tidak bereaksi bila dipanggil namanya atau acuh tak acuh terhadap suara sekitarnya, Tidak mampu menangkap maksud orang saat berbicara bila tidak bertatap muka, Tidak mampu mengetahui arah bunyi, Kemampuan bicara tidak berkembang, Perbendaharaan kata tidak berkembang, Sering mengalami infeksi di telinga, Kalau bicara sukar dimengerti, Tidak bisa memperhatikan sesuatu untuk jangka waktu tertentu, Kelihatan seperti anak yang kurang menurut atau pembangkang, Kelihatan seperti lamban atau sukar mengerti dan sebagainya.
3. Anak Disabilitas Intelektual (Tunagrahita)
Anak disabilitas intelektual atau tunagrahita adalah anak yang memiliki inteligensia yang signifikan berada dibawah rata-rata anak seusianya dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku, yang muncul dalam
masa perkembangan. Ciri-ciri atau tanda-tanda anak dengan disabilitas intelektual: Ada tiga jenis anak dengan disabilitas intelektual yaitu ringan (mampu didik), sedang (mampu latih), dan berat (mampu rawat), Wajah ceper, jarak kedua mata jauh, hidung pesek, mulut terbuka, lidah besar, Kepala kecil/besar/datar, Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usianya atau semua harus dibantu orang lain, Perkembangan bicara/bahasa terlambat atau tidak dapat bicara, Kurang atau tidak dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan, Sering keluar ludah (cairan) dari mulut dan sebagainya.
4. Anak Disabilitas Fisik (Tunadaksa)