Mohon tunggu...
Riska Aulia Azzahro
Riska Aulia Azzahro Mohon Tunggu... NIM : 22104080030 Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Kalijaga

NIM : 22104080030 Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Lingkungan Belajar yang Sehat menggunakan Komunikasi Positif

17 Desember 2024   00:29 Diperbarui: 3 Maret 2025   09:32 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Solusi dalam hal ini pihak sekolah seharusnya bisa mengadakan pelatihan komunikasi untuk guru agar lebih efektif dan dapat memotivasi siswa, kepala sekolah melakukan pendekatan secara personal guna menyesuaikan Kembali cara berkomunikasi setiap guru, penggunaan teknologi guna menunjang komunikasi yang lebih terstruktutr dan terarah, mengadakan evaluasi secara berkala untuk mengetahui sejauh mana guru tersebut menerapkan pola komunikasi yang sudah dilakukan dalam proses pembelajaran

Untuk mewujudkan komunikasi positif yang efektif, diperlukan komitmen dari semua pihak, baik guru, siswa, maupun orang tua. Orang tua juga berperan penting dalam mendukung penerapan komunikasi positif di rumah. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang sehat melalui komunikasi positif, diharapkan siswa tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga tumbuh menjadi individu yang percaya diri, kritis, dan mampu bekerja sama dengan baik. Ini adalah langkah nyata menuju generasi masa depan yang lebih baik.

Kesimpulan

Menciptakan lingkungan belajar yang sehat melalui komunikasi positif adalah langkah penting dalam dunia pendidikan. Komunikasi yang efektif tidak hanya mendukung prestasi akademis siswa, tetapi juga membangun karakter mereka, seperti rasa percaya diri, kemampuan bekerja sama, dan empati. Dengan mengadopsi strategi seperti memberikan umpan balik yang membangun, menciptakan komunikasi dua arah, serta melibatkan semua pihak---guru, siswa, dan orang tua---pendidikan dapat menjadi lebih inklusif dan harmonis. Komitmen kolektif ini akan membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan optimisme dan kompetensi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun