Mohon tunggu...
Riska Apriliani
Riska Apriliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Limbah Anorganik dengan Kreasi Botol Menjadi Bernilai Ekonomi Terhadap Masyarakat Rancakalong Sumedang

9 Maret 2023   21:35 Diperbarui: 9 Maret 2023   22:14 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sampah merupakan material sisa hasil buangan dari kegiatan manusia yang menjadi isu lingkungan hidup dan selalu menjadi perhatian bersama. Disadari atau tidak, rutinitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari aktivitas membuang sampah sehingga diperlukan pengelolaan sampah yang tepat agar dapat meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan. Berdasarkan jenisnya, sampah diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu Sampah Organik, Sampah Non Organik dan Sampah Berbahaya (Yulia K. Dkk, 2016). 

Sampah Organik merupakan sampah yang pada umumnya mudah terurai, sebaliknya Sampah Non Organik merupakan sampah yang pada umumnya tidak mudah terurai. Sedangkan Sampah Berbahaya adalah sampah yang mudah terbakar, mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Sampah anorganik menjadi masalah tersendiri karena sampah jenis ini sangat sulit didegradasi. Peran serta masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga, terutama sampah anorganik, akan sangat bermanfaat bagi lingkungan. Sampah anorganik adalah jenis sampah yang tidak dapat terurai (undegradable) yang terdiri dari plastik, karet, kaleng dan logam. Suryani, I., & Amir, M. (2018). 

Dalam hal ini diperlukan suatu upaya intensif dalam penanganan dan pengolahan sampah agar tidak mengganggu kelestarian lingkungan. Pemanfaatan sampah anorganik khususnya plastik, selama ini masih belum maksimal. Untuk sampah plastik yang masih bernilai ekonomis, orang banyak memanfaatkannya menjadi produk yang sama dengan bentuk awalnya (monoton) dan tidak ada variasi, seperti ember, tempat tabungan, kursi plastik, dan piring plastik yang proses pembuatannya melibatkan bahan kimia berbahaya

 Sedangkan untuk kantong plastik kebanyakan dibuang begitu saja ke lingkungan. Padahal produk plastik seperti botol beserta tutupnya dan gelas yang digunakan manusia jumlahnya cukup besar. Dalam kehidupan rumah tangga sehari-hari banyak menghasilkan sampah domestik (rumah tangga), baik yang berupa sampah organik maupun anorganik. Sampah anorganik menjadi masalah tersendiri karena sampah jenis ini sangat sulit didegradasi. 

Peran serta masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga, terutama sampah anorganik, akan sangat bermanfaat bagi lingkungan. Kegiatan pemberdayaan untuk memanfaatkan sampah anorganik menjadi barang-barang industri kreatif yang bernilai ekonomi untuk menambah income keluarga ini penting untuk dilakukan.

A. Kreasi Botol Bekas Jadi Bernilai Ekonomi

Kurangnya pengetahuan dari masyarakat, tentang lingkungan hidupnya menyebabkan rendahnya kesadaran untuk turut berperan serta dalam kegiatan minimalisasi limbah demi kelestarian lingkungan. Padahal masyarakat khusunya para ibu rumah tangga merupakan penyumbang limbah domestik dari aktivitas rumah tangga yang cukup signifikan. Permasalahan yang perlu diatasi adalah bagaimana memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kepada masyarakat tersebut untuk mengelola dan mengolah sampah anorganik yang dihasilkannya dengan teknologi yang sederhana menjadi barang kerajinan yang bernilai ekonomi, dan membawa dampak positif terhadap lingkungan.

Pemanfaatan sampah plastik menjadi kerajinan tangan adalah solusi yang cukup baik untuk mengubah sampah plastik menjadi menjadi barang yang berguna kembali, bahkan memiliki nilai jual serta dapat dikreasikan menjadi barang yang mempunyai nilai estetika. 

Kreativitas dalam diri seseorang dapat ditumbuhakan melalui banyak cara, salah satunya yaitu dengan membuat kerajinan tangan. Sampah plastik dapat dibuat kerajinan tangan seperti tas belanja, hiasan kamar, dompet, lampu hias, tempat pensil, keranjang, dan lain lain. Dengan membuat kreativitas pemanfaatan sampah plastik masyarakat tidak hanya membuat kreativitas saja. Akan tetapi, masyarakat mengetahui jenis-jenis sampah. Dan juga hasil dari kreativitas tersebut dapat menjadikan ekonomis bagi masyarakat. 

Dengan dilakukannya kegiatan pembuatan kerajinan tangan dengan menggunakan daur ulang sampah botol minuman plastik ini maka dibutuhkan sejumlah peralatan dan bahan. Hal yang utama adalah diperlukannya sejumlah botol minuman plastik baik yang berbentuk gelas minuman plastik, botol minuman plastik yang berukuran kecil, botol minuman plastik yang berukuran sedang, bahkan botol minuman plastik yang berukuran besar. Oleh karena itu, perlu adanya upaya pemanfaatan dalam pengelolaan limbah anorganik dalam bentuk kerajinan tangan yang dapat dimanfaatkan.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk memanfaatkan sampah anorganik menjadi barang-barang industri kreatif yang bernilai ekonomi untuk menambah income keluarga ini penting untuk dilakukan.

B. Peningkatan Kreatifitas dan Motivasi Belajar Peserta Didik di SD Melalui Pemanfaatan Limbah Anorganik yang Memiliki Nilai Jual di Masyarakat.

Pendidikan merupakan pembelajaran yang perlu di laksanakan oleh masyarakat yang di dalamnya memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki manusia untuk dapat berkembang secara optimal dan dapat memecahkan masalah dalam kehidupan. Pendidikan memiliki peran untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta kreativitas bagi peserta didik, suasana belajar yang aktif dapat menumbuhkan serta mengoptimalkan kemampuan, memiliki kecerdasan, kepribadian, kekuatan spiritual, serta keterampilan (Riya & Sunarso, 2018; Ardi dkk, 2019).

Di era modern ini Pendidikan terus berkembang, hal ini di dukung dari peningkatan daya pikir peserta didik yang memiliki inovasi dan kreativitas yang tinggi. Hal ini menjadi peluang besar untuk peningkatan motivasi peserta didik dalam melaksanakan pembalajaran di kelas. Lingkungan yang positif mengantarkan peserta didik terhadap pembelajaran yang focus dan terencana. Pentingnya penanaman kesadaran terhadap lingkungan sekitar terhadap peserta didik perlu terus di upayakan, karena hal ini dapat berdampak pada masa depan peserta didik. 

Selain itu, dari segi kesehatan lingkungan yang nyaman pun dapat menumbuhkan motivasi belajar di sekolah untuk peserta didik dan hal ini pun memiliki nilai jual dari hasil karya peserta didik untuk memenuhi salah satu kebutuhan dari segi finansial peserta didik. Pengelolaan limbah anorganik sebagai langkah awal menumbuhkan kreatifitas peserta didik. Upaya pemilahan daur ulang sampah yang ada dilingkungan sekolah, peserta didik kelas V SD Negeri Rancamulya membuat tempat pensil yang terbuat dari botol bekas dan aqua gelas bekas. Alat yang dibutuhkan adalah aqua botol bekas, aqua gelas bekas, gunting, lem, serta kertas origami. 

Peserta didik tidak hanya mengetahui tentang pemilahan sampah organik dan anorganik. Dengan kreativitas yang telah diwujudkan menumbuhkan system ekonomi yang memiliki nilai jual dibidang industri dilingkungan atau setarap nasional. Kegiatan ini dapat menumbuhkan kreativitas pada peserta didik kelas V SD Negeri Rancamulya. Perlu adanya dorongan dari guru agar peserta didik termotivasi serta aktif untuk melakukan untuk melakukan pemanfaatan baik dilingkungan sekolah maupun rumah sehingga kegiatan tersebut meningkatkan keterampilan serta kreativitas. Hal tersebut diharapkan guru dapat lebih meningkatkan rasa kepedulian peserta didik terhadap lingkungan. 

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri Rancamulya melalui observasi,survey dan mengamati dapat disimpulkan bahwa dalam pemanfaatan ini bertujuan untuk melatih berpikir kreatif meningkatkan kreativitas peserta didik, melatih daya imajinasi, dapat lebih peduli dengan lingkungan, mengembangkan keterampilan, melatih peserta didik untuk telaten dan teliti, melatih kesabaran, serta bermaksud bisa menghandel dan menangani masalah. Jenis barang bekas yang sering digunakan guru di dalam kegiatan pemanfaatan misalnya seperti botol bekas, kardus, Koran, kertas bekas, gelas plastik dan lain-lain. 

Pelaksanaan kegiatan menggunakan langkah-langkah diantaranya; guru menyiapkan rencana pembelajaran, guru melaksanakan kegiatan, guru mengapresiasi peserta didik. Kesadaran peserta didik memanfaatkan bahan alam ataupun barang bekas di lingkungan cukup bagus namun masih ada yang diingatkan untuk menjaga lingkungan sekitar. Faktor pendukung berasal dari internal dan eksternal. Internal seperti kemauan peserta didik, sedangkan eksternal darilingkungan sekitar, orang tua, dan pemberian motivasi dari guru, serta guru memiliki kreativitas.

 DAFTAR PUSTAKASuryani, I., & Amir, M. (2018). Pemanfaatan Limbah Anorganik oleh Kelompok Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Pangkep. Jurnal Dedikasi, 20(1). Nadjmi, N. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Pulau Wisata Lakkang Melalui Desain Dan Pemanfaatan Bahan Limbah Menjadi Industri Kreatif. JURNAL TEPAT: Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat, 3(1), 47-57. Nasution, S. R., Rahmalina, D., Sulaksono, B., & Doaly, C. O. (2019). IbM: Pemanfaatan limbah plastik sebagai kerajinan tangan Di Kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 6(2).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun