Mohon tunggu...
Riska Amalia
Riska Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Bahasa Kiasan Cerpen yang Berjudul Sinar di Ujung Terowongan

22 November 2024   21:00 Diperbarui: 22 November 2024   21:06 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disetiap karya sastra, buku, dan puisi sering kali ditemukan bahasa kiasan atau kata kiasan. Ada yang sudah tau apa itu bahasa kiasan atau kata kiasan? Mari kita pahami apa sih artinya dan apa saja contoh bahasa kiasan atau kata kiasan. 

Bahasa kiasan adalah gaya bahasa yang menggunakan kata atau frasa dengan makna yang tidak benar secara harfiah. Kata kiasan adalah kata yang sangat tidak formal, bukan dalam arti kata yang sebenarnya. 

Kata kiasan sering digunakan untuk menyampaikan makna atau menggambarkan mengenai suatu hal yang bisa tersampaikan dengan baik. Kata kiasan kerap kali digunakan untuk menggambarkan sesuatu, mulai dari benda, sifat hingga bentuk fisik.

Di atas adalah pengertian dari bahasa kiasan dan kata kiasan. Sekarang mari kita ketahui jenis-jenis bahasa kiasan dan kata kiasan beserta contohnya. Berikut adalah jenis-jenis kata kiasan : 

1. Metafora 

Metafora adalah kiasan yang membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata seperti atau sebagai. Contohnya, Waktu adalah uang, Matanya adalah lautan yang dalam. 

2. Simile (Perumpamaan) 

Simile adalah bahasa kiasan yang membandingkan suatu hal dengan yang lain secara tidak langsung. Kata kiasan ini sering menggunakan kata, yaitu andai, laksana, seperti, bak, bagaikan dan lain sebagainya. Contohnya : wajahmu cantik bagaikan bulan di malam hari, Anak itu pemberani bak singa di hutan. 

3. Personifikasi 

Personifikasi adalah ketika karakteristik atau kualitas manusia dikaitkan dengan benda mati, hewan, atau konsep abstrak. Contohnya, angin menderu di malam hari, angin menyambar wajahku. 

4. Hiperbola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun