Teater tradisional adalah bentuk pertunjukan drama seni yang berkembang di suatu daerah dalam suatu budaya atau masyarakat setempat. Pertunjukan teater tradisional  sering menggunakan bahasa daerah dalam pementasannya. Teater tradisional seringkali memiliki nilai-nilai budaya yang kuat, dengan menggunakan elemen seperti musik, tarian, kostum khas, serta cerita yang menarik yang diambil dari legenda, mitologi, ataupun sejarah.Â
Laluu kenapa sih generasi muda sangat jarang sekali menonton teater tradisional? Apa yang membuat generasi muda kurang suka menonton teater tradisional?
Generasi muda mungkin kurang suka menonton teater tradisional karena beberapa alasan, yaitu seperti :Â
1. Teater tradisional yang dianggap kuno atau tidak ngetrendÂ
Generasi muda mengganggap teater tradisional itu kuno dan tidak ngetrend karena jalan cerita yang dibawakan kurang menarik dan tidak mengikuti perkembangan zaman.Â
2. Teater tradisional dianggap monoton dan bertele-teleÂ
Generasi muda menganggap monoton dan bertele-tele karena cerita yang dibawakan mungkin membuat generasi bosan ketika menontonnya
3. Cerita masih konvensional
Seni pertunjukan teater kurang popular di mata generasi muda karena seni teater sejak awal menawarkan cerita yang konvensional. Bisa jadi salah satu penyebab para seniman teater selalu memaksakan pakem kesenian konvensional. Misalnya, bahasa seni teater yang begitu kental dengan gaya sastra.Â
4. Tidak mau ribetÂ
Generasi muda lebih memilih sesuatu yang sederhana daripada yang ribet karena apa? karena mereka mau menyaksikan sebuah pertunjukan yang bisa menggugah rasa humor atau kisah percintaan yang sesuai dengan era mereka.Â
5. RegenerasiÂ
Kelompok teater harus memberikan peluang kepada pelakon muda. bertujuan agar sebuah cerita yang digarap bisa disesuaikan dengan selera generasi muda.Â
6. Kurang kekinianÂ
Para seniman harus bisa mendekatkan pertunjukan teater kepada generasi muda dengan bahasa dan gaya mereka. Para seniman juga harus berinovasi untuk mengemas pertunjukan teater secara kekinian namun tidak menghilangkan misi yang ingin disampaikan.Â
7. BahasaÂ
Generasi muda tidak faham dengan bahasa yang digunakan karena bahasa yang digunakan kemungkinan menggunakan bahasa kuno atau bahasa daerah yang belom pernah didengar oleh generasi muda.Â
Untuk menjaga peminat, para pelaku teater tradisional harus mengikuti arus perubahan dan menyesuaikan diri. Salah satunya dengan menyisipkan lagu-lagu yang sedang trend saat ini diantara lagu-lagu daerah. Beberapa kelompok teater tradisional juga harus mencoba melakukan inovasi, seperti menggabungkan elemen modern dalam teater tradisional atau mengadakan pertunjukan di platform digital contohnya YouTube, Tiktok, Instagram, Facebook, atau platform lainnya, agar menarik minat generasi muda untuk menontonnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H