Mohon tunggu...
Riska Amelia
Riska Amelia Mohon Tunggu... Freelancer - Absurd

Seorang yang suka dengan sastra dan filsafat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kuyup

5 Maret 2022   16:44 Diperbarui: 5 Maret 2022   16:59 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala itu, di tempat kita berlabuh hujan ragu-ragu bersua

Pohon melambai, begitu juga dengan camar

Tapi, kau sudah lebih dulu melangkah, jauh

Kuyup, hujan yang bebas telah jatuh 

Aku kedinginan dan aku tak punya sandal untuk pulang 

Aku menunggu di sana walau hujan, 

Walau kuyup aku tetap tegar 

Tetap menunggu cahaya merah yang menjadi tujuan 

Namun aku telanjur kuyup 

Bahkan ketika ia datang aku sudah tak mampu menatap 

Aku telanjur kuyup sehingga lemah 

Bahkan ketika kedua lengan itu menarikku keluar,

Aku sudah tak ada. 

05 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun