Mohon tunggu...
Danang Risdiarto
Danang Risdiarto Mohon Tunggu... -

Abdi Negara, Mahasiswa Pascasarjana Kajian Stratejik Ketahanan Nasional Universitas Indonesia. Twitter: @Risdiarto. E-mail: risdiarto@gmail.com. Facebook & Path: Danang Risdiarto

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Membangun Indonesia Unggul?

27 Desember 2016   14:29 Diperbarui: 27 Desember 2016   14:34 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Karena itu, BEKRAF menjalin kerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan enam perguruan tinggi, yakni Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Institut Kesenian Jakarta, Institut Seni Indonesia. Kerja sama tersebut, dimaksudkan untuk membantu BEKRAF menjalankan berbagai riset terkait statistik ekonomi kreatif, perbaikan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), survei dan informasi sub sektor, riset pasar dan produk, ramalan tren yang berkembang, dan lainnya. Tonggak kegiatan dan implementasi BEKRAF pada 2016 - 2019 adalah perbaikan iklim ekonomi kreatif, peningkatan sumberdaya dan investasi, peningkatan bisnis kreatif dan lapangan kerja, serta pemantapan citra industri kreatif Indonesia.

Akhirnya, kita menaruh harapan semoga ekonomi kreatif melalui industri-industri kreatif bisa berkembang dengan baik di negeri ini. Jika ini berkembang, maka tak hanya produk domestik bruto (PDB) yang meningkat, lapangan kerja juga kian terbuka sehingga pengangguran dan kemiskinan dapat diatasi secara bertahap.

Kini dihadapan kita tinggal dicanangkan mimpi besar bersama. Ke sanalah totalitas hubungan dan energi seluruh bangsa harus menuju. Jika generasi Bung Karno meletakkan "kemerdekaan" sebagai mimpi bersama, generasi muda yang berani dan cerdas saat ini bisa meletakkan mimpi apa saja sebagai maskot. Jika generasi baru China dan India mengukir mimpi bahwa pada tahun 2020 mereka masing - masing akan menguasai pasar produk hardware dan softwaredunia, kita bisa mengatakan "kami akan menguasai industri Maritim dunia." (Sukardi Rinakit, 2009)

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, mimpi bersama itu bukan mustahil. Pergeseran orientasi pembangunan dari kalkulasi kontinental ke maritim diyakini akan menjadi katalisator terwujudnya mimpi besar itu, mengutip Francis Fukuyama (2004), tujuannya adalah penguatan negara dengan kehidupan rakyat yang sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun