Lalat betina memiliki abdomen yang lebih besar karena berisi telur yang siap dikeluarkan. Ketiga, lalat betina abdomennya memilki garis gelap terang yang berjumlah tujuh segmen, sedangkan pada lalat jantan beberapa segmen terakhir berfusi sehingga berwarna hitam. Keempat, lalat jantan memiliki sex comb (sisir kelamin), sedangkan lalat betina tidak memiliki sex comb.
Hasil perkawinan lalat jantan dan betina dapat menghasilkan lalat yang normal, dan abnormal. Lalat normal memiliki kromosom betina (3 AAXX, yaitu 3 pasang autosom + 1 pasang kromosom X) dan jantan (3 AAXY, yaitu 3 pasang autosom + sebuah kromosom X + sebuah kromosom Y).Â
Sedangkan lalat abnormal seperti lalat betina super (3AAXXX), lalat betina yang memiliki kromosom Y (3AAXXY), lalat jantan steril (3AAXO), lalat yang ginandomorf (memiliki setengah jaringan lalat betina dan setengah jaringan lalat jantan), lalat intersex (3AAAXX), lalat jantan super (3AAAXY), dan lalat dengan kromosom X yang melekat (3AAXXY).Â
Kelainan ini terjadi karena kromosom kelamin yang gagal berpisah (nondisjunction) selama meiosis.
Nah itulah cara membedakan lalat jantan dan betina !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H