Anak laki-laki didekatkan dengan ibu, dan anak perempuan didekatkan dengan ayah.
Anak laki-laki dekat ke ibu agar saat ia mulai muncul rasa ketertarikan dengan lawan jenis maka ia lebih memahami  perempuan secara langsung dari sosok perempuan di dekatnya yaitu ibunya. Anak belajar cara memperhatikan, memahami, dan memperlakukan lawan jenis dari kacamata perempuan (yakni ibunya).
Anak perempuan harus didekatkan ke ayahnya agar saat ia mulai muncul rasa ketertarikan dengan lawan jenis maka ia lebih memahami laki-laki secara langsung dari sosok laki-laki di dekatnya yaitu ayahnya.
Remaja yang sudah paham dengan identitas, dan peran gendernya diharapkan mampu menjadi laki-laki dewasa dan Perempuan dewasa yang mampu menjalankan tugas sosialnya secara optimal.
Semangat membersamai anak-anak ya parent.
Semoga Allah mudahkan langkah kita dalam mendampingi anak-anak. Aamiin.
Sumber
Association, A. P. (2008, October 29). Understanding sexual orientation and homosexuality. Retrieved from https://www.apa.org/topics/lgbtq/orientation
Diane E. Papalia, R. D. (2001). Human Development. Boston: McGraw Hill.
Santosa, H. (2023). Fitrah Based Education. Jakarta: Yayasan Fitah Wirabumi Madani.
Santrock, J. W. (2002). Life Span Development : Perkembangan Masa Hidup, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.