Hal ini merupakan suatu kesalahan pola asuh yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahpahaman pada diri anak. Padahal segala jenis permainan itu dapat membantu menumbuhkan dan mengembangkan berbagai potensi kecerdasan yang ada dalam diri setiap anak.
Orang tua perlu memperhatikan dan mengingat poin penting dalam pengasuhan yakni segala nilai-nilai/ketrampilan hidup yang sifatnya universal maka orang tua sepatutnya mengajarkan tanpa pandang identitas gender.
Seperti kemandirian, ketrampilan berpikir kritis, ketrampilan dalam pengambilan keputusan, menganalisis dan menyelesaikan masalah. Baik anak laki-laki, maupun anak perempuan sama-sama harus dilatih untuk mengembangkan ketrampilan ini. Ketrampilan -- ketrampilan tersebut diharapkan mampu berkembang dalam diri anak laki laki karena mereka akan menjadi seorang pemimpin. Begitu pula dengan anak perempuan. Meskipun perempuan belum tentu menjadi seorang pemimpin, tapi perlu kita sadari bahwa perempuan kelak akan menjadi seorang ibu. Ibu merupakan guru pertama bagi anak-anaknya. Seorang ibu selain penuh kelembutan, ia juga harus mampu membersamai dan mengarahkan anak-anaknya. Tentunya ibu bisa melakukan itu semua jika mandiri dan mempunyai banyak ketrampilan hidup (berpikir kritis, tegas, mengambil keputusan dst).
Prof. Juke Siregar (2017) mengatakan bahwa orang tua selayaknya membersamai anak-anak dengan pengasuhan C.I.N.T.A.
Contoh
Belajar dari teori Bandura (1977), perilaku seseorang dapat terbentuk salah satunya dengan meniru (modelling). Dalam pengasuhan, sosok orang tua adalah model perilaku bagi anak-anak karena dikagumi dan dipandang
Iklim
Iklim yang dimaksud adalah suasana interaksi orang tua dengan anak. Suasana interaksi keluarga akan terbentuk dari gaya pengasuhan orang tua dan tipe anak.
Nilai
Menentukan nilai dalam keluarga yang akan dianut dan dikembangkan akan melewati beberapa tahapan. Mulai dari menyatukan pemahaman terkait nilai yang kemudian akan dikembangkan sampai dengan menjadikan nilai ke perilaku sehari-hari.
Tanggung JawabÂ