Mohon tunggu...
Cerpen Pilihan

Memulung Hikmah di Tepi Rimba

21 November 2018   17:05 Diperbarui: 21 November 2018   17:04 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kayu ranting, dan daun daun kering sudah terkumpul. Korek api Fred yang ku pungut dan lupa belum ku kembalikan pun akhirnya berfaedah setelah sempat ku pertanyakan fungsinya untuk kami yang tidak merokok.

"Fred, semoga kebaikan korek apimu ini bisa menyelamatkanmu di dalam hutan sana. Lepas ini saya akan menemukanmu." Batinku berjanji.

Udara mulai menghangat. Api unggun itu resmi menjadi pusat orbit kami. Lalu tepat sebelum Anggi mengerang sebab kakinya mulai membengkak Pak Penjaga Hutan tiba di lokasi kami. Sesuai pesananku, beliau membawakan list tersebut. Dome kapasitas dua orang langsung didirikan dekat Api Unggun untuk menjaga suhu tubuh Kevin yang mulai menggigil, logistic pemadam kelaparan, P3k, dan tentu saja perlengkapan bengkel. Pak Her saya minta mencoba memperbaiki lagi mobil kami sembari menunggu rombongan teman-teman dari kota tiba. Dan sesuai janjiku, saat Fred belum kembali ketika Pak Penjaga Hutan tiba. Saya harus mencarinya.

Berdua dengan Pak Penjaga Hutan, kami memasuki wilayah hutan yang lebih gelap dari sebelumnya. Memancing suara peluit (yang mungkin) Fred dengan suara senada. Setapak demi setapak gelap dan terjalnya hutan kami jejaki. Sulit mencari jejak -- jejak kaki dalam kondisi minim pencahayaan, tapi disitulah fungsi optimal dari panca indra harus dikerahkan.

Nyaris saya menjerit saat melihat sosok putih putih dengan wajah lebam berantakan di depan kami, sebelum seorang itu bersuara.

"Oh..Hello Kids!!! " serunya tanpa dosa.

"Are you fine Mr.Fred?" tanyaku dengan kekhawatiran yang lenyap.

"Ya, saya baik baik saja. Baru saja saya akan kembali ke lokasi kita."

"Apakah Anda tadi meniup peluit Pak Fred?" tanya Pak Penjaga Hutan.

"Uhmm..itu. Oh ya. Saya tadi tidak sengaja sebenarnya. Niat saya hanya menguji coba tapi karena tidak focus, sewaktu saya sedang mengambil sesuatu untuk membersihkan hajat saya, saya terperosok. Tapi saya baik baik saja kok."

"Alhamdulillah..." lirihku sambil mengelap keringat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun