Mohon tunggu...
Cerpen Pilihan

Memulung Hikmah di Tepi Rimba

21 November 2018   17:05 Diperbarui: 21 November 2018   17:04 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dan si Survivor Mr. Fred yang belum juga kembali dari ijin BABnya di hutan.

"Bismillah..." rapalku lirih.

"Eheemm...." Dehemku untuk mengalihkan perhatian rombongan dari kegelisahan mereka, "Sebelumnya, kami mohon maaf atas kendala yang terjadi dalam perjalanan pulang ini, ada masalah teknis yang sedang kami upayakan agar lekas bisa diperbaiki. Teman-teman rombongan diharapkan untuk lebih tenang dan tidak perlu panik. Kita selesaikan ini bersama -- sama. Dan mohon kerja samanya." Jelasku pada mereka. Sangat berharap mereka paham dan maklum.

"Lalu kapan kita bisa sampai ke penginapan? Anak saya bisa kambuh asmanya kalau tidak lekas pulang." Ujar Bu Prita dengan wajah cemas dan suara bergetar. Matanya tidak henti memperhatikan anaknya.

"Dan besok kami sudah harus di airport jam 7.00 pagi. Ada agenda penting yang harus kami hadiri. Kamu tahu Kompasianival kan? Agenda yang akan membuat kita rugi kalau tidak ikut. Lebih rugi dari tidak mengikuti berita pemilu." Tambah Pak Lukman.

"Saya juga enggak mau tidur disini. Gelap, banyak serangga, dingin, ihhhhh sereeeeem." Seru Kanaya dengan bergidik. Ngeri.

Anggi sibuk mengelus kakinya yang terkilir sambil membenarkan posisi kamera microlessnya.

"Baik -- Baik. Satu per satu ya....Kita semua di sini memiliki kebutuhan dan kepentingan masing masing pasca perjalanan ini. Tentu saja. Dan untuk itu saya mohon kerjasamanya dari teman-teman semuanya."

"Kerjasama bagaimana?" jawab mereka tiga.per.empat hampir bersamaan.

"Saya ada rencana, dan bisa berjalan lancar jika kita melakukannya bersama-sama."

"Selama itu membawa kebaikan untuk kita semua, dan bisa kembali ke penginapan dengan selamat. Saya mau." Jawab Pak Lukman segera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun