Kelima, selalu cari dan angkat hal positif. Ini namanya bersikap apresiatif. Misalnya, orang tua belum cukup memberi protein hewani tapi sudah cukup protein nabati. "Wah, bagus Ibu Hasan beri tempe setiap hari. Karena tempe itu bagus untuk pertumbuhan, lho."
Keenam, hanya ketika lawan bicara sudah terlihat nyaman, tek-tokan, dan mendengarkan, maka komunikator menyampaikan pesannya. Itu pun minta izin saja dulu. "Bu Hasan, boleh tidak saya cerita tentang makanan yang bagus juga untuk pertumbuhan?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H