Mohon tunggu...
Risang Bayu
Risang Bayu Mohon Tunggu... -

Imago Dei

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Papa dari Surga

24 Maret 2012   10:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:32 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia serasa berhenti berputar,ketika Bayu tiba di rumah setelah selesai mengikuti kegiatan ibadah pemuda.ia melihat papa yang begitu dikasihinya sudah terbaring di dalam peti mati.

Sejuta tanya berkecamuk,kenapa ini harus terjadi? Padahal baru saat ini Bayu benar-benar bisa dekat dengan papa.di usianya yang beranjak remaja.sebab,ketika kanak-kanak,papa tidak ada waktu untuk bermain apalagi dekat dengannya,dikarenakan papa sering mendapat tugas dinas keluar kota dalam waktu yang cukup lama.dan setelah itu,papa bolak-balik masuk rumah sakit akibat penyakit jantung yang dideritanya.

Dan kini,saat papa sudah dinyatakan sehat,juga tidak ada lagi tugas dinas keluar kota,namun........

"kamu tiap hari pulang malam terus! Mau jadi apa?!" omel mama,menyambut kepulangan Bayu yang baru sampai di rumah pada pukul 10 malam

"masih untung saya mau pulang! Lihat keadaan rumah ini saya sudah muak"bentak Bayu

"kamu kenapa sih melawan terus? Sejak papa sudah tidak ada,kamu jadi kurang ajar!"mama sangat kesal melihat tingkah Bayu.

"kelakuan kamu membuat saya jengkel,kalau sudah tidak betah di rumah,mending pergi sana!" usir mama kesal

"ok! Mending juga diluar,lebih enak" Bayu tidak mau kalah,ia pun angkat koper dan minggat

"kasihan mama kamu,mending pulang saja" usul Haris,tempat dimana Bayu menumpang tidur

"kamu keberatan aku menginap disini?" Bayu mulai tersinggung

"bukan begitu,kasihan mama di rumah sendirian,kalau ada apa-apa bisa tambah gawat" Haris mengingatkan

Bayu pun menurut untuk pulang.sampai di rumah,mama malah meminta Bayu untuk ikut pemuridan di gereja.

Yah,dari pada ribut memlulu,Bayu pun mendaftar.tapi,ah tidak ada manfaatnya.materi yang diberikan biasa saja,masih lebih susah pelajaran Agama di sekolah.

Bayu juga bersikap acuh tak acuh dengan teman sekelasnya di pemuridan gereja.tak heran,hanya sedikit yang Bayu kenal.itu pun sekedar basa-basi.Bayu sudah kehilangan kepercayaan terhadap orang lain.

Waktu berlalu,dan menjelang akhir pelajaran,diadakanlah sebuah retreat.

Saat sesi akan segera di mulai,Bayu belum mendapat mentor.ia pun mulai mengumpat didalam hati:

"ah sialan,aku dicuekin seperti ini! Mending minggat aja!"

Namun,sebelum niat tersebut terlaksana,Pak Gustianto yang merupakan wakil gemabala di mana Bayu berjemaat datang menghampiri Bayu,untuk menjadi mentornya

"coba kamu cerita sama saya mengenai papa kamu" Pak Gustianto memulai percakapan.entah kenapa,saat itu Bayu benar-benar menumpahkan isi hatinya,padahal biasanya? Mulutnya selalu terkunci rapat dalam urusan pribadi

"kenapa dulu papa terlalu sibuk? Dan kenapa saat saya mulai akrab,Tuhan malah memanggil papa terlalu cepat?" Bayu mengakhiri unek-unek yang mengganjal di dalam hatinya dengan bibir bergetar menahan tangis

Tiba-tiba,Pak Gustianto memeluk Bayu dan berkata: " kamu boleh panggil saya papa mulai dari sekarang"

Hati Bayu bergetar "hah? Apa tidak salah? Orang ini meminta saya memanggil dia papa? Siapa saya? Saya tidak ada hubungan dengan dia? Kenal juga tidak! Tapi kenapa??" meskipun banyak pertanyaan berkecamuk,namun ada rasa damai sejahtera dalam hati Bayu

Bayu menatap mata Pak Gustianto dalam-dalam

"kenapa anda meninta saya memanggil anda papa? Bukankah anda sudah tahu repuasi buruk saya? Saya...

"bukankah seperti itu kasih Tuhan Yesus?" jawab Pak Gustianto

"orang berdosa Dia cari dan bagi yang mau merespon panggilan-Nya,Dia jadikan anak"jawab Pak Gustianto sambil tersenyum

Bayu hanya bisa menangis dalam pelukan Pak Gustianto.papa...begitu kalimat ini ingin dikatakan kepada seseorang yang sangat dikasihi,yang telah tiada,namun dalam kesempatan ini,Tuhan Yesus karena kasih dan anugerah-Nya,Dia memberikan hadiah tidak terduga...seorang papa dari surga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun