Apakah anda pernah mendengar istilah Underwriting dalam asuransi jiwa syariah, dan mengapa proses ini sangat penting?Â
Underwriting merupakan proses yang sangat penting dalam asuransi jiwa syariah. Karena dalam proses ini perusahaan akan menilai berbagai faktor untuk menetukan seseorang layak menerima asuransi jiwa. Namun dalam prosesnya underwriting tetap memperhatikan prinsip-prinsip syariah.
Apa itu Underwriting?
Underwriting merupakan proses penilaian dan penggolongan tingkat risiko yang dimiliki oleh seorang calon tertanggung atau sekumpulan calon tertanggung atau pengambilan keputusan untuk menerima dan menolak risiko tersebut.  Sedangkan underwriter merupakan orang yang bertugas dalam memeriksa, menilai, serta menguji kelayakan nasabah untuk melakukan proses klaim.
Berikut jenis-jenis risiko yang mempengaruhi penetapan underwriting, antara lain:
- Increasing risk  (risiko menarik), Risiko ini terjadi dikarenakan beberapa penyakit tertentu, misalnya besarnya risiko akan bertambah berat sesuai dengan kenaikan umur calon tertanggung.
- Risiko yang tinggi dialami pada tahun-tahun pertama polis, Semakin lama polis berjalan risiko semakin menurun.
- Constant extra risk (risiko ekstra yang menetap), risiko ini merupakan risiko tambahan yang berada pada tingkat yang tetap selama masa pertanggungan.
Adapun tahap proses underwriting asuransi jiwa, antara lain:
- Field Underwriting
Field Underwriting ini merupakan proses seorang agen mengumpulkan informasi terkait calon tertanggung dan mencatatkan informasi tersebut dalam permohonan asuransi.Â
- Jet Screening
Jet Screening merupakan penyelesaian suatu kasus segera mungkin. Jika permohonan asuransi menemukan kriteria yang lengkap maka staf jet screening dapat menyetujui permohonan tersebut dan meminta polis diterbitkan. Dan jika permohonan asuransi tidak memiliki kriteria tersebut maka filenya akan diteruskan oleh underwriter untuk dilakukan evaluasi.Â
- Computer Scanning
Computer Scanning merupakan proses yang dilakukan menggunakan sistem otomatis untuk menyederhanakan proses underwriting.Â
Faktor-faktor yang dipertimbangkan underwriter pada penerbitan asuransi
Dalam melakukan proses underwriting asuransi jiwa, seorang underwriter hati-hati dalam mempertimbangkan beberapa faktor pribadi yang dapat memberikan dampak pada klasifikasi risiko seorang calon tertanggung. Berikut merupakan faktor yang dipertimbangkan underwriter pada penerbitan asuransi:
- Usia
Pertimbangan pertama adalah usia atau umur masuk calon tertanggung, karena usia memiliki hubungan yang erat dengan kemungkinan hidup seseorang. Perusahaan asuransi jiwa biasannya menetapkan ketentuan mengenai batasan usia calon yang dapat diterima atau ditolak permintaan asuransinya. Semakin tinggi usia maka risiko juga semakin tinggi.
- Jenis Kelamin
Pertimbangan  kedua yaitu  jenis kelamin karena jenis kelamin berpengaruh terhadap kondisi kesehatan seseorang. Wanita usia 17-45 tahun mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi dibanding pria pada usia yang sama. Umumnya biaya perawatan wanita lebih tinggi sehingga premi bagi wanita biasannya juga lebih tinggi dari pria. Banyak perusahaan asuransi yang menggunakan tabel aktuaria berbasis jenis kelamin guna menetapkan premi asuransi.Â
- Pekerjaan atau Hobby
Pertimbangan ketiga yaitu pekerjaan atau hobby, karena terdapat jenis pekerjaan dan hobby  yang memiliki bahaya kecelakaan sehingga memiliki pengaruh terhadap kesehatan, karena kondisi pekerjaan atau hobby yang tidak sehat akan menyebabkan tingkat mortalitas yang tinggi. Contoh pekerjaan yang memiliki tingkat risiko tinggi yaitu pelaut, tentara, atlit profesional dan lain sebagainya.Â
Prinsip Syariah pada Proses Underwriting
- Prinsip Transparan
Pada prinsip ini terjadi ketika underwriter menganalisis risiko calon atau peserta asutansi.Â
- Prinsip Keadilan dan KeseimbanganÂ
Pada prinsip keadilan dan keseimbangan terjadi ketika penentuan premi, dimana adil dalam menentukan premi disesuaikan dengan kemampuan nasabah dah hasil manfaat awal disesuaikan dengan tingkat risiko peserta.Â
- Prinsip Bebas dari unsur riba, gharar, dan maysir
Penerapan prinsip bebas dari unsur riba, gharar, dan maysir bertujuan untuk menghindari spekulasi atau ketidakpastian kemungkinan risiko yang akan dialami peserta.
Dengan  demikian, underwriting dalam asuransi jiwa syariah sangat penting yang bertujuan untuk meminimalisir terjadinya risiko yang akan terjadi dimasa mendatang. Risiko tersebut terdiri dari Increasing risk, risiko yang tinggi dialami pada tahun-tahun pertama polis dan constant extra risk. Sehingga underwriter dalam prosesnya melihat dari berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan dan hobby. Dan dalam prosesnya underwriter menerapkan prinsip transparan, keadilan dan keseimbangan serta menghindari unsur gharar, maysir dan riba.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H