Mohon tunggu...
Risandi official
Risandi official Mohon Tunggu... Lainnya - sedang menjadi mahasiswa

mahasiswa universitas pendidikan indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik Upi 2021: Mahasiswa Berperan Aktif Dalam Penguatan Pembelajaran di Saat Pandemi Covid-19

4 Agustus 2021   14:55 Diperbarui: 4 Agustus 2021   15:08 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang kita ketahui bersama saat ini Indonesia sedang dalam keadaan darurat covid-19 dimana setiap hari kasus orang yang positif virus tersebut semakin bertambah dan sulit dikendalikan, bahkan banyak rumah sakit yang over capacity sehingga tidak dapat lagi menampung pasien, salah satu rumah yang telah mengalami over capacity atau melebihi kapasitas yaitu RSUD Sumedang, sebagai solusi bahwa untuk rumah sakit tersebut hanya menampung pasien covid-19 dengan gejala atau kategori berat saja ujar Satgas Covid-19 Kabupaten Sumedang. 

Dengan meningkatnya kasus orang yang terpapar Covid-19 pemerintah pun mengeluarkan. Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi No. 1 Tahun 2020 mengenai pencegahan penyebaran Covid-19 di dunia Pendidikan. Dalam surat edaran tersebut Kemendikbud menginstruksikan untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dan menyarankan para peserta didik untuk belajar dari rumah masing-masing sejak bulan Maret 2020. 

Ketika peraturan tersebut diterapkan ada banyak kekurangan dan masalah yang bermunculan sebab masih belum siapnya pembelajaran online diterapkan di Indonesia, banyak sekolah yang kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran daring akibat belum tersedianya alat untuk berlangsung nya pembelajaran, suasana rumah yang kurang mendukung untuk belajar, dan juga peran orangtua yang harus mendampingi anak nya untuk belajar terutama untuk para siswa jenjang Sekolah Dasar sementara tidak semua orangtua dapat membimbing anak nya belajar dengan baik seperti ketika disekolah sebab terkadang anak usia SD lebih menuruti perkataan gurunya dibanding orangtuanya.

Keluarga sendiri merupakan tempat pertama bagi anak untuk tumbuh dan berkembang bahkan pembelajaran pertama yang didapat oleh anak juga didapat dalam keluarga.ketika pembelajaran masih dilakukan secara langsung di sekolah atau katakanlah sebelum pandemi maka orangtua dibantu oleh sekolah sebagai rumah kedua bagi para siswanya untuk mendapatkan pendidikan, selain orangtua dan siswa banyak juga guru yang mengalami kesulitan ketika diterapkannya pembelajaran online diantara guru tersebut ada yang kebingungan dalam bagaimana cara menyampaikan materi sehingga tidak jarang guru hanya memberikan penugasan kepada para siswanya melalui grup whatsaap. "tugas yang diberikan kepada siswa tidak boleh terlalu banyak dan menyulitkan orangtua dan siswa tugas juga jangan terlalu banyak". 

Ujar salahsatu guru di Kabupaten Sumedang. Dengan hanya memberikan siswa tugas yang ringan atau dapat dikerjakan dengan waktu yang sebentar akan menjadikan siswa memiliki watu bermain yang lama, bahkan tak jarang siswa bermain di luar bersama teman-temannya sedangkan tugas mereka dikerjaka oleh orangtua mereka. Ini yang menjadikan orangtua geram "tugas yang diberikan guru jarang dikerjakan sehiingga saya sebagai orangtua yang mengerjakannya". Ujar orangtua kelas 6 salahsatu SD di Kabupaten Sumedang.

Risandi Prima Hardianyah salah satu mahasiswa UPI Kampus Sumedang turut melaksanakan KKN Tematik UPI 2021 pada Bidang Pendidikan. Pada masa pandemi covid-19 semua sektor terdampak oleh virus tersebut tak terkecuali sektor pendidikan yang turut merasakan dampak dari adanya virus tersebut. 

Dalam pelaksanaan KKN penulis membuat beberapa program yang menyasar langsung kepada dunia pendidikan seperti meakukan pendampigan kepada guru dalam pembuatan vidio pembelajaran, membantu dan memberi arahan kepada siswa mengenai pembelajaran mengenani google form, juga mendampingi orangtua siswa dalam proses mendidik dan mengajarkan anak mereka ketika sedang melaksanakan pembelajaran dari rumah.

Menurut penulis peran orangtua dan guru sangat penting dalam pembelajaran daring yang sekarang dilakukan sebab jika hanya guru saja yang berperan tanpa bantuan dari orangtua siswa maka proses pembelajaran menjadi tidak terpantau karena guru tidak dapat memantau setiap anak ketika belajar daring di rumah mereka masing-masing, 

namun jika orangtua membantu guru atau dapat bekerja sama  dengan guru dalam mendidik anak maka anak pun akan dapat lebih di awasi lagi terlebih anak usia SD biasanya jika tidak ada bimbingan dari orang dewasa dalam proses pembelajaran online maka kemungkinan besar mereka tidak akan belajar bahkan justru malah pergi kelauar dengan teman-temannya yang lain.

Pada awal penulis berkunjung kesekolah tempat KKN penulis langsung bertemu dengan kepala sekolah yang kemudian kepala sekolah menyarankan penulis untuk mendampingi guru kelas 6 yang merupakan guru senior dan sangat memerlukan bimbingan terutama dalam proses pembelajaran daring, penulispun langsung menemui guru yang dimaksud oleh kepala sekolah dan melakukan wawancara mengenai bagaimana cara mengajar ibu selama proses pembelajaran daring.

Ibu guru pun menjawab, "bahwa sebenarnya masih bingung dalam melakukan pembelajran daring sebab ibu sendiri kurang begitu paham terhadap teknologi jadi sebagai alternatif cara ibu memberikan tugas kepada siswa untuk menghafalkan perkalian terlebih dahulu selama satu minggu yang nantinya akan dites, karena mengingat siswa kelas 6 ini akan mengikuti ujian jadi ibu rasa perkalian itu benar benar harus sudah lancar untuk mempermudah mereka dalam proses menghitung sebelum masuk kepada rumus, barangkali dari mahasiswa mempunyai metode belajar online yang lebih menyenangkan ibu akan sangat senang untuk diajarkan dan dibantu dalam proses pembelajaran". 

Penulispun menawarkan kerjasama bahwa penulis akan membantu dan mengajarkan cara membuat vidio pembelajaran, sementara guru mengajarkan penulis dalam mendapatkan pengalaman bagaimana cara mengelola kelas sesuai dengan yang dilakukan guru setiap hari ketika pembelajaran online dimulai. Setelah bertemu dengan guru penulispun berkesempatan bertemu dengan siswa kelas 6 dan orangtua nya ketika sedang dirumah kemudian sedikit bertanya mengenai bagaimana siswa tersebut belaar ketika disekolah. 

Orangtua siswa pun menjawab bahwa sampai saat ini pembelajaran online dirasa masih menyulitkan terutama saya selaku orangtua harus mengajarkan anak saya yang terkadang kalau dikasih tahu malah melawan dan susah untuk dikasih tahu, terutama dalam mengerjakan tugas kalau disuruh mengerjakan malah bilangnya nanti saja. Penulispun penasaran dengan watak anak tersebut yang kemudian penulis secara langsung mengobrol dengan anak tersebut. Kalau belajar online itu lebih ke menghafal, kalau ada tugaspun harus liat dibuku dan saya paling ga suka baca liat buku suka pusing ujar anak tersebut.

dokpri
dokpri
Kemudian penulis mencoba membuat vidio pembelajaran dan juga kuis lewat google form guru pun merespon dengan baik, "terimakasih a, anak-anak pasti senang dengan adanya vidio pembelajaran ujar guru. Sementara itu siswa pun banyak yang memberikan masukan bahwa belajar melalui vidio dan kuis melalui google form lebih mengasikan dan ingin lagi belajar seperti itu. Namun disamping itu ada beberapa orangtua yang merasa masih kebingungan dalam melaksanakan pembelajaran kuis melalui google form, "ini gimana kenapa harus buat akun google terus bacaannya" ujar salahsatu orangtua siswa kepada penulis secara langsung. Penulispun memberikan cara untuk membuat akun google dan orangtua pun mengerti.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Jadi pada intinya setiap cara atau metode pembelajaran itu selalu ada kekurangan dan kelebihan tinggal kita sebagai tenaga pendidik dapat mendidik para peserta didik kita sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa pada saat itu, jika ada guru atau orangtua yang kurang mengerti teknologi itu hal yang wajar karena mungkin bagi mereka itu adalah hal yang baru apalagi belajar online ini dilakukan akibat adanya pandemi covid-19 bukan program yang direncanakan secara langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun