Mohon tunggu...
Risal Fadhil Rahardiansyah
Risal Fadhil Rahardiansyah Mohon Tunggu... Akuntan - Universitas Negeri Malang

I'm a first year accounting student at State University of Malang who has interest in Accounting, Finance, Capital Market, Marketing, Business, and also Poems. Let's connect and feel free to contact through e-mail risalfadhilrahardiansyah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ujung Selengkung Keluwung di Keriput Senyummu

1 Desember 2022   23:17 Diperbarui: 1 Desember 2022   23:27 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

peluh menetaskan getirnya hidup yang hampir runtuh.

Satu yang menjadi cambuk raga yang mengakar,

"Kejar dan carilah karsa sampai ke ujung bahar."

Dihabiskannya masa-masa nirmala tanpa berlabuh,

jatuh-bangun lalu tumbuh, dihajar arus deras yang merengkuh.

Terombang-ambing, terkapar lemah, karam dalam cacian,

santapan setiap waktu tatkala menelan pahitnya pil kehidupan.

Horizon menjadi saksi bungkam dalam mengarungi nestapa,

ribuan luka menghujam di tajamnya karang-karang samudera.

Badai datang menghantam bahtera seraya menyapa,

namun jiwa raga tak ingin lagi tenggelam dalam sengsara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun