peluh menetaskan getirnya hidup yang hampir runtuh.
Satu yang menjadi cambuk raga yang mengakar,
"Kejar dan carilah karsa sampai ke ujung bahar."
Dihabiskannya masa-masa nirmala tanpa berlabuh,
jatuh-bangun lalu tumbuh, dihajar arus deras yang merengkuh.
Terombang-ambing, terkapar lemah, karam dalam cacian,
santapan setiap waktu tatkala menelan pahitnya pil kehidupan.
Horizon menjadi saksi bungkam dalam mengarungi nestapa,
ribuan luka menghujam di tajamnya karang-karang samudera.
Badai datang menghantam bahtera seraya menyapa,
namun jiwa raga tak ingin lagi tenggelam dalam sengsara.