Mohon tunggu...
Risalahdamar Ratri
Risalahdamar Ratri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Sudah Tumbuh, Bu

23 Desember 2022   18:17 Diperbarui: 23 Desember 2022   18:30 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu masih belum ikhlas,"

"Sudah."

"Bohong!" layaknya bermain catur aku terus di sekakmat oleh Raka.

"Aku hanya sedih ketika ibu memintaku tumbuh, tetapi ia tak melihatku tumbuh."

"Kamu belum tumbuh Ra."

"Aku sudah tumbuh Ka."

"Kamu masih marah dengan takdir, kamu belum tumbuh bersama keikhlasan itu." Kali ini aku tak membalas perkataan Raka. Aku diam, apa benar selama ini aku belum tumbuh? Apa benar aku masih hidup sebagai anak kecil 24 tahun yang lalu?"

"Ra, sadar atau tidak, selama ini kamu bernapas dengan rasa sedih yang terus kamu pupuk, kamu hidup dengan banyak kesedihan, dan kamu terus merayakan itu. Yang tumbuh hanya rasa sedihmu bukan dirimu."

"Lalu harus bagaimana? Aku kehilangan dan mengapa masih diperintahkan untuk tak bersedih?"

"Sebab ibumu menginginkanmu besar dengan kebahagiaan bukan rasa sedih. Apa kamu lupa Ra, sampai di detik akhir, ibumu melepas kehidupan dengan tetap tersenyum, beliau hanya ingin anak-anaknya tahu bahwa dirinya baik-baik saja, begitu pual dengan anak-anaknya yang beliau harap akan juga baik-baik saja."

Tetapi pada kenyataannya, Bu, aku tak pernah merasa baik setelah Ibu memutuskan untuk mengikuti takdir ketimbang melihat anakmu bekerja keras untuk tumbuh seperti keinginanmu. Ibu biarkan aku menangis sendirian ketika dunia tengah menyerangku, ibu biarkan aku menjajaki dunia dengan ratusan duri tajam yang menancap di kakiku, dan ibu biarkan aku pergi ke kebun binatang tanpa genggaman seperti dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun