Selain mencari solusi dari masalah yang hadir, makan bersama pun bisa menjadi momen bertukar pikiran. Ayah atau ibu bisa melempar satu topik obrolan, lalu meminta anak-anak yang menanggapi. Cari saja topik yang sedang hangat diperbincangkan publik, misalnya tentang bullying yang masih terjadi di sekolah-sekolah. Biarkan anak-anak berpendapat, setelah mereka mengeluarkan pendapat, giliran Ayah dan Ibu yang mejelaskan.
Selain membahas isu-isu terkini, kita juga bisa melempar ide traveling seru untuk keluarga. Konsep traveling ala anak-anak itu ternyata sangat unik. Kadang ide yang tidak kita pikirkan sebelumnya.
- Membangun dan Menyatukan Ikatan Emosional
Setiap anggota keluarga bisa saling melemparkan obrolan lalu ditanggapi oleh anggota keluarga yang lain. Mungkin akan ada tawa dan sedih yang tercipta. Namun, itulah yang akan membuat ikatan emosional antar keluarga menjadi lebih erat.
- Memahami Karakter Anggota Keluarga
Diskusi-diskusi yang tercipta saat makan bersama akan membuat kita paham karakter masing-masing anggota keluarga. Ada yang ngotot dengan pendapatnya, ada yang mengikuti saja pendapat yang ada, dan mugkin ada yang hanya menjadi pendengar saja.
Dengan memahami karakter anggota keluarga, kita akan tahu bagaimana harus memperlakukan mereka. Seperti anak sulung saya yang cenderung pendiam namun bossy, Â anak kedua yang sangat cerewet dan selalu ingin diperhatikan, dan anak ketiga yang tidak kalah cerewet namun lebih santai. Saya belajar bagaimana memahami karakter mereka, bagaimana memperlakukan mereka, serta memahami apa yang mereka suka dan tidak mereka suka.
Biasanya, kita bisa melihat dan mempelajari karkater anggota keluarga ketika mereka semua berkumpul. Karena, ketika berkumpul mereka akan dihadapkan pada perbedaan pendapat, ide dan pikiran. Dan, kita akan bisa belajar memahami dari momen makan bersama.
- Mengontrol Pola Makan
Gaya hidup saat ini yang serba mudah dan instan, membuat siapapun tergoda untuk menikmatinya. Termasuk mungkin, kita dan seluruh anggota keluarga. Ketika ibu sedang tidak mood untuk masak, kita bisa dengan mudah pergi ke resto favorit untuk makan. Atau, menggunakan layanan pegantar makanan. Tinggal telepon dan dala waktu kurang dari 1 jam, makanan pun sampai di rumah.
Jika itu terus terjadi setiap hari, kita tidak bisa mengontrol asupan gizinya. Karena semua serba instan, tentu kita tidak tahu kandungan gizi yang terdapat dalam makanan tersebut.
Namun jika memasak sendiri, kita bisa mengontrol gizi untuk keluarga. Dengan makan bersama di rumah, kita bisa mengatur porsi makan bagi seluruh anggota keluarga. Segala nutrisi dan gizi yang baik tentu sudah dipikirkan. Dengan begitu, seluruh anggota bisa menikmati makanan yang tidak hanya enak tapi juga sehat.
- Menghemat Pengeluaran
Dengan makan bersama di rumah dan menikmati masakan yang dimasak, artinya kita bisa mengontrol keuangan juga. Kalau mau berhitung, tentu akan jauh lebih hemat jika membuat makanan sendiri daripada membeli di luar. Ya, sesekali boleh lah mencicipi dan makan di luar. Satu kali dalam sebulan sepertinya cukup.
- Menghadirkan Keberkahan