Mohon tunggu...
risaayusilviana
risaayusilviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya adalah seorang mahasiswa fakultas Perikanan dan Kelautan program studi Akuakultur Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Analisis

KKP Khawatir : Ikan Indonesia Sulit untuk Memasuki Pasar Eropa, Apa yang Menghambat?

11 Januari 2025   14:50 Diperbarui: 11 Januari 2025   14:54 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspor Perikanan ( Sumber: Medcom.id)

Indonesia merupakan negara dengan sumber daya laut yang berlimpah. Oleh karena itu, negara ini menjadi salah satu produsen ikan terbesar di dunia. Meskipun memiliki latar belakang tersebut, produk ikan Indonesia sampai saat ini masih mengalami kesulitan untuk bersaing di pasar Eropa. Padahal pasar Eropa termasuk salah satu tujuan ekspor terbesar bagi produk perikanan Indonesia.

Lantas , apa saja hambatannya? Berikut adalah ulasan singkatnya.

Regulasi Standar yang Ketat 

Pasar Eropa memiliki standar kualitas yang ketat, sehingga menjadi salah satu kendala utama bagi Indonesia untuk mengekspor ikan yang dihasikan. Di negara-negara Eropa, keamanan pangan dan kelestarian lingkungan menjadi hal yang sangat diperhatikan terutama di Uni Eropa. Standar tersebut diantaranya produk perikanan yang diekspor harus mematuhi regulasi perdagangan sumber daya hewani berdasarkan Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), kemudian harus disertai sertifikat kesehatan, dan yang terakhir tidak boleh berasal dari spesies ikan yang ditetapkan oleh CITES.

Mendapatkan persetujuan ekspor produk perikanan ke luar negeri atau disebut nomor registrasi  juga menjadi kendala bagi Indonesia. Saat ini nomor registrasi hanya ada di 176 fasilitas pengolahan ikan di Indonesia saja dan belum pernah naik sejak tahun 2017.

Standar dan Kualitas Produk 

Produk perikanan Indonesia dianggap tidak memenuhi kriteria Uni Eropa dalam hal kualitas. Di antaranya adalah sistem ketertelusuran produk, yang harus menjamin bahwa setiap ikan yang diperdagangkan dapat dilacak kembali ke sumbernya, mulai dari titik penangkapan hingga titik distribusi. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa ikan yang dikonsumsi aman, tidak terkontaminasi, dan diproduksi dengan metode yang ramah lingkungan. Untuk menjamin bahwa sistem jaminan mutu dari hulu ke hilir telah mapan, beberapa penyempurnaan perlu dilakukan, menurut Ishartini, Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KKP).

Kekhawatiran Keberlanjutan dan Metode Penangkapan Ikan

Produk ikan yang diproduksi dengan cara yang tidak merusak ekosistem laut patuh pada peraturan yang lebih ketat di pasar Eropa. Mengenai apakah makanan laut yang mereka beli berasal dari perikanan yang berkelanjutan dan tidak mendukung penangkapan ikan yang berlebihan atau metode penangkapan ikan yang ilegal, negara-negara Uni Eropa sangat memperhatikan akan hal ini.

Persaingan dengan Negara Asing

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun