Terdapat juga kemungkinan risiko inkontinensia fekal (tidak dapat menahan buang air besar), terutama dalam bentuk cairan, dengan laju dilaporkan berkisar antara 0% dan 28%.Â
Kondisi lain yang dapat timbul setelah proses pengangkatan hemoroid adalah ektropion mukosa (biasanya disertai stenosis anus). Di sini biasanya mukosa anus keluar dari anus, suatu kondisi yang lebih ringan dari prolaps rektum.
- Pengangkatan hemoroid secara bedah eksisi merupakan suatu pembedahan dengan pemotongan jaringan hemoroid, hanya dilakukan pada kasus yang parah. Pada umumnya menyebabkan nyeri pascaoperasi yang bermakna dan memerlukan 2--4 minggu untuk pemulihan. Namun, terdapat manfaat jangka panjang pada mereka yang menderita wasir tingkat 3 dibandingkan dengan ligasi gelang karet. Ini merupakan penanganan yang direkomendasikan pada mereka yang menderita hemoroid eksterna karena trombosis jika dilaksanakan dalam waktu jam. Salep Gliseril trinitrat setelah pembedahan, dapat mengurangi nyeri dan membantu penyembuhan.
- Dearterialisasi hemoroid trans-anal dengan panduan doppler, merupakan pengobatan yang bersifat invasif minimal dengan menggunakan ultrasonografi doppler untuk menentukan lokasi aliran darah arteri secara akurat. Arteri ini kemudian "diikat" dan jaringan yang prolaps akan kembali ke posisi normal. Melalui prosedur ini tingkat kemunculan berulang agak tinggi, tetapi memiliki tingkat komplikasi yang lebih rendah dibandingkan dengan hemoroidektomi.
- Hemoroidektomi dengan stapler, juga dikenal dengan hemoroidopeksi dengan stapler, merupakan prosedur yang mencakup pengangkatan jaringan hemoroid yang secara abnormal membesar, diikuti dengan reposisi jaringan hemoroid yang tersisa ke posisi anatomi yang normal. Prosedur ini tidak terlalu sakit dan proses penyembuhan lebih cepat dibandingkan dengan pengangkatan total hemoroid. Namun, kemungkinan hemoroid simptomatis untuk kembali lebih besar dibandingkan dengan dengan hemoroidektomi konvensional oleh karena itu prosedur ini hanya disarankan untuk penyakit tingkat 2 atau 3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H