"Buat apa sekolah tinggi-tinggi kalo ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga," kalimat itu yang sering kali dilontarkan oleh sebagian orang kepada seorang perempuan yang menempuh pendidikan tinggi. Mengapa harus ada kalimat itu? Apa salahnya jika seorang perempuan menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Tidak bisakah kalimat itu dihapus. Mengapa mindset orang memandang seorang perempuan yang berpendidikan tinggi itu dianggap remeh. Apa pendidikan yang ditempuh itu tidak ada gunanya. Seakan-akan setelah seorang perempuan menyelesaikan pendidikannya dan menjadi ibu rumah tangga, ilmu yang telah didapat tidak akan berguna. Mereka yang menganggap pendidikan itu tidak penting memandang seorang perempuan yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi hanya menghabiskan uang, kalau pada akhirnya nanti hanya menjadi ibu rumah tangga. Â
Padahal, sudah puluhan tahun yang lalu emansipasi wanita dikumandangkan oleh RA Kartini. Adanya emansipasi wanita itu kemudian dianggap menjadi suatu hal yang penting karena pada dasarnya emansipasi wanita itu untuk mengangkat derajat seorang perempuan. Dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi merupakan salah satu cara untuk mengangkat derajat seorang perempuan. Disini membuktikan bahwa bukan hanya seorang laki-laki saja yang bisa meraih pendidikan tinggi, namun seorang perempuan pun bisa juga meraih pendidikan yang tinggi. Bukan hanya laki-laki yang dapat bekerja, namun seorang perempuan pun bisa menjadi wanita karir.
Tidak dipungkiri bahwa nantinya seorang perempuan akan menjadi ibu rumah tangga yang tidak hanya mengurus pekerjaan rumah akan tetapi juga mendidik seorang anak. Sehingga banyak orang yang berspekulasi untuk apa sekolah tinggi-tinggi kalo ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga. Namun bukan berarti seorang wanita tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi. Justru karena tanggung jawab yang besar sebagai seorang ibu untuk mendidik anaknya kelak, kemudian menjadi alasan kuat untuk perempuan menempuh pendidikan yang tinggi.
Perempuan yang berpendidikan yang entah pada akhirnya akan menjadi wanita karir atau hanya sebagai ibu rumah tangga tentu harus dapat mengikuti perkembangan zaman. Dalam hal ini, perempuan yang berpendidikan dinilai lebih mampu dan lebih siap untuk menghadapi perkembangan teknologi yang akan terjadi. Mengapa, karena jika seorang perempuan tidak dapat mengikuti perkembangan zaman maka ia akan kesulitan dalam berbagai hal termasuk mendidik anaknya kelak karena kita sekarang ini hidup dizaman yang serba teknologi.
Lalu ada hal lain yang didapat seorang perempuan ketika ia berpendidikan tinggi yaitu memiliki karir yang bisa dibilang cemerlang. Tidak dipungkiri sekarang tidak mudah untuk mencari pekerjaan. Rata-rata mereka (lembaga/perusahaan) mempunyai standar pendidikan untuk dijadikan pegawai. Maka dari itu, sangat penting bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ketika ia akan bekerja. Sebab, hal ini akan menjadi salah satu penentu terbesar untuk karir kedepannya. Bekal pendidikan yang memadai seorang perempuan lebih siap untuk bersaing mendapatkan posisi dalam dunia kerja.
Pernah suatu ketika Najwa Shihab diberi pertanyaan untuk memilih karir atau ibu rumah tangga lalu ia menjawab, "kenapa sih perempuan harus disuruh memilih, bukankah kita bisa mendapatkan keduanya. Pertanyaan itu sejak awal sudah menempatkan posisi perempuan seolah-olah tak berdaya."
Dari jawaban Najwa Shihab diatas dapat disimpulkan bahwa, kita sebagai seorang perempuan selalu ditempatkan pada pilihan. Padahal, jika kita bisa melakuakn keduanya mengapa tidak. Sekarang ini, banyak sekali seorang wanita karir yang merangkap sebagai ibu rumah tangga.
Sebenarnya, ada beberapa alasan mengapa seorang perempuan itu harus berpendidikan tinggi. Pertama, karena nantinya seorang perempuan itu akan menjadi ibu maka ia sangat membutuhkan ilmu untuk mendidik anak-anaknya kelak. Mendidik anak bukanlah hal yang mudah. Seorang ibu harus benar-benar pandai agar kelak anaknya tidak salah didik dan terjerumus dalam pergaulan yang salah.
Kedua, menurut beberapa survey seorang laki-laki akan mencari sosok pendamping hidupnya yang berpendidikan. Mengapa, karena kelak ia menjadi seorang ibu yang  akan mendidik anak-anaknya. Seorang laki-laki pun ingin yang terbaik untuk masa depannya.
Selanjutnya, perempuan yang berpendidikan bisa menjadi wanita karir, bisa bekerja untuk membantu pasangan kita kelak secara finansial.
 Perempuan yang berpendidikan akan menerapkan ilmunya dengan baik. Ia tau kapan waktunya untuk bekerja dan kapan waktunya untuk menjadi seorang istri sekaligus sebagai seorang ibu. Setinggi apapun pendidikan dan jabatan seorang perempuan bila sudah dirumah maka ia akan tetap menjadi seorang istri dan ibu yang mengurus urusan rumah tangga.
 Jadi, tidak ada lagi kata "ngapain sekolah tinggi-tinggi kalau ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga. Bisa kita liat banyak sekali manfaat dan pentingnya seorang perempuan untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang tinggi. Walaupun kelak, seorang perempuan hanya akan menjadi ibu rumah tangga bukan sebagai wanita karir namun pendidikan tinggi yang telah ia lalui tidak akan pernah sia-sia. Semua ilmu akan digunakan untuk masa depannya dalam berumah tangga dan juga dalam mendidik anak-anaknya kelak.
Demi mendapatkan sebuah gelar dalam pendidikan yang tinggi bukanlah hal yang mudah. Maka patut untuk diapresiasi jika seseorang dapat melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain biaya yang tidak sedikit, pendidikan yang lebih tinggi ini memerlukan kerja keras otak. Tidak heran jika perempuan yang bergelar akan banyak dicari oleh laki-laki untuk masa depannya. Mari ubah mindset jika pendidikan lanjut untuk seorang perempuan itu sia-sia. Hapuslah kata "untuk apa sekolah tinggi-tinggi jika ujung-ujungnya menjadi ibu rumah tangga" dari pikiran kalian. Ubahlah menjadi pentingnya pendidikan bagi seorang perempuan untuk dirinya sendiri dan masa depannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H