Mohon tunggu...
Riris Ronauli
Riris Ronauli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura

Saya adalah mahasiswa ilmu komunikasi yang gemar menyusun kata menjadi cerita. Melalui artikel menarik, saya mengeksplorasi ide, menyampaikan pesan, dan menginspirasi pembaca untuk melihat dunia dari perspektif yang berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Respresentasi Perempuan Batak Dalam Film Ngeri - Ngeri Sedap : Analisis Peran, Konflik, Dan Tuntutan Sosial Berdasarkan Perspektif Gender Dan Budaya

19 Desember 2024   00:51 Diperbarui: 19 Desember 2024   00:51 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagian 1 

Scene 1 

film ngeri - ngeri sedap
film ngeri - ngeri sedap

Scene 2

film ngeri - ngeri sedap
film ngeri - ngeri sedap
Scene 3

film ngeri - ngeri sedap 
film ngeri - ngeri sedap 

Dalam adegan menit 02:56 hingga 05:32 dalam film Ngeri-Ngeri Sedap, karakter Mak Domu berperan sebagai perantara komunikasi antara Pak Domu dan anak-anak laki-laki mereka yang berada di perantauan. Pada situasi ini, Mak Domu berada dalam posisi sebagai penghubung, namun perannya terbatas pada menyampaikan pesan yang sepenuhnya dikontrol oleh Pak Domu.

            Pada   Scene 1 Mak Domu meminta untuk yang berbica kepada Domu. Pak Domu menolak sambil mendorong pelan pundak Mak Domu, lalu Mak Domu melanjutkan percakapannya dengan anak sulungnya. Domu adalah anak pertama laki – laki. Berikut isi percakapan sesuai naskah berikut :

            Domu           : “jadi gimana mak? Mau kawin aku loh”

            Mak Domu : (memberi raut wajah bertanya kepada Pak Domu bagaimana langkah selanjutnya atau pesan selanjutnya lalu menyodorkan telephone genggam tersebut)

            Pak Domu : (memberi raut wajah penolakan dengan tegas seolah – olah memberi sinyal dan menginginkan Mak Domu menyampaikan pesan sesuai dengan isi pikirannya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun