[caption caption="www.theguardian.com"][/caption]
Tanah rusia begitu megah dengan kubah warna-warni yang menaungi kastilnya. Aku berjalan menapaki jalanan penuh salju. Merapatkan mantel tebalku.
“Oh, anda sudah pulang?” tanya seseorang yang berpapasan denganku. Aku hanya tersenyum ringan. “Bagaimana rusia?”
“Aku tidak pergi kemana-mana.”
Pria itu mengangguk-angguk. Tatapannya seperti tidak mengerti.
Apa aku dikira pembohong bila menuliskan tempat yang tidak pernah kukunjungi sebelumnya?
Bibirku membiru. Aku tidak tahan dengan tulangku yang bergemeretak. Aku hampir saja ambruk. Badanku demam.
“Apa anda sudah baik-baik saja?” paman pemilik café berseru ketika aku membuka pintu yang memperdengarkan bunyi gemerincing wind chimes.
“Aku tidak sakit.”
“Baguslah kalau begitu,” jawab paman itu terdengar tidak percaya.