Sosialisasi tentang Bank Sampah Mountrash Dompu harus digalakkan lagi agar semakin dikenal masyarakat. Apalagi jika memiliki pos di setiap kelurahan untuk memudahkan masyarakat menyalurkan sampah. Bank sampah diharapkan dapat mengubah persepsi tentang sampah yang semula dianggap kotoran menjadi sumber cuan. Selain itu, masyarakat bisa membiasakan diri  untuk memilah sampah.
Kebijakan yang tegas dari pemerintah daerah merupakan penguat upaya-upaya yang dilakukan. Pemerintah harus berpihak pada aspek lingkungan hidup yang berkelanjutan dalam setiap kebijakan dan program yang disusun, terutama dalam hal pertumbuhan ekonomi. Hentikan penggundulan hutan dan gunung untuk pembukaan lahan jagung secara besar-besaran. Pembatasan wilayah disertai dengan pengawasan yang ketat sangat diperlukan agar masyarakat tidak semena-mena. Tentu semua itu diawali dengan dialog kepada masyarakat untuk memberikan pengertian serta dampak dari perbuatan tersebut. Masyarakat yang sudah terlanjur dapat diajak untuk menanam kembali pohon di lahan yang gundul sebagai bentuk tanggung jawab. Jika masih melanggar, selanjutnya diwajibkan mengganti rugi sejumlah pohon yang ditebang. Bagaimanapun, tanpa adanya aturan dan tindakan tegas dari pemegang otoritas, masyarakat tidak akan jera.Â
Pada akhirnya, tulisan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap daerah Dompu khususnya pada isu ekologi. Tulisan ini berisi keresahan sekaligus harapan agar daerah tercinta ini tidak semakin tenggelam dalam kerusakan akibat ulah manusianya. Berdasarkan pandangan saya terhadap krisis lingkungan hidup di Dompu yang mencakup hutan gundul, krisis air bersih, dan sampah plastik, pada dasarnya merupakan kombinasi antara krisis moral dan krisis ekoliterasi. Ketika moralitas dikembalikan pada tempatnya dan ekoliterasi ditumbuhkan di tengah-tengah masyarakat, maka permasalahan lingkungan hidup dapat diselesaikan satu per satu. Sekali lagi, Dompu harus hijau kembali!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI