Mohon tunggu...
Nurmarinda Dewi Hartono
Nurmarinda Dewi Hartono Mohon Tunggu... Freelancer - Ririn Marinda

Pendiam di dunia nyata, Menghanyutkan dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wabah Covid-19 di Bulan Suci, Momen Tepat Belajar Kesadaran Sosial

13 Mei 2020   09:26 Diperbarui: 13 Mei 2020   11:58 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Andrew Sobel Empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan dan emosi orang lain. Sangat penting untuk membangun hubungan yang baik, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi Anda. Selain meningkatkan keterhubungan sosial dan meningkatkan perilaku senang membantu, berempati dengan orang lain juga meningkatkan kemampuan kita untuk mengatur emosi selama masa-masa stres. Merasakan empati memungkinkan kita untuk mengelola kecemasan yang kita alami dengan lebih baik tanpa merasa kewalahan.

Dikutip dari verywellmind.com  pada dasarnya kita bisa berempati secara natural, tetapi ada beberapa orang yang membutuhkan bantuan untuk menumbuhkan sikap empatinya. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan keterampilan empati diri sendiri. Penelitian juga menunjukkan bahwa empati adalah keterampilan emosional yang dapat dipelajari. 

Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan rasa empati terhadap sesama di saat seperti ini:

Stay Connected

Di saat orang menerapkan jarak sosial, isolasi diri, dan karantina mungkin tidak mudah  berfokus hanya pada diri sendiri atau unit keluarga sendiri. Penelitian menunjukkan bahwa peduli terhadap orang lain adalah salah satu cara terbaik untuk melawan perasaan terisolasi. Menunjukkan empati dan terlibat dalam tindakan yang membantu, apakah itu menyumbang untuk amal atau mebuat tulisan yang mendukung sesama. Hal itu dapat meningkatkan perasaan keterhubungan sosial kita. 

Jadi, sementara kita menjaga jarak fisik dari orang lain untuk mencegah penyebaran virus, itu tidak berarti kita harus jauh secara emosional. Kita dapat menunjukkan kepedulian dan tetap terhubung dengan orang-orang dalam hidup Anda.

Be Aware

Pertama kita pertimbangkan kembali kondisi yang kita alami dalam masa pandemi ini. Bagaimana kondisi pekerjaan kita, kondisi sekolah kita, bahkan kondisi "dapur" kita.

Lalu coba kita pikirkan bagaimana orang lain menjawab pertanyaan yang sama sesuai dengan keadaan mereka. Bagaimana jika kita masih lebih beruntung dari banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Sementara ada juga yang tidak punya pilihan selain terus bekerja di luar rumah demi menyambung hidup. Setelah memikirkan apa yang sekiranya dihadapi orang lain, saatnya kita mencari cara untuk bisa membantu mereka. 

Be Kind

Dalam kondisi yang sulit tentu kita harus berdamai dengan diri sendiri  dan orang lain. Misalnya, kita tidak perlu banyak memikirkan hal-hal yang tidak bisa dilakukan saat ini. Tidak apa-apa jika semua berjalan tidak seperti rutinitas biasanya. Memang banyak yang harus dihadapi begitupun semua orang juga turut mengatasi stres, kecemasan, dan ketakutan secara berbeda. Coba kendurkan diri dari ketegangan dan kecemasan dan mulai melatih mengasihi diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun