Mohon tunggu...
Nurmarinda Dewi Hartono
Nurmarinda Dewi Hartono Mohon Tunggu... Freelancer - Ririn Marinda

Pendiam di dunia nyata, Menghanyutkan dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Membuang Ambigu dalam Mengambil Keputusan di Tengah Pandemi

7 Mei 2020   14:38 Diperbarui: 7 Mei 2020   14:59 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun kompetensi yang harus dipenuhi dalam kemampuan pengambilan keputusan ini telah dijabarkan oleh CASEL dalam beberapa poin, yaitu: identifikasi masalah, menganalisis situasi, menyelesaikan masalah, mengevaluasi, merefleksikan, dan tanggung jawab yang etis

Identifying Problems ( Identifikasi Masalah )

Hal pertama yang harus kita lakukan dalam mengambil keputusan adalah mengidentifikasi masalah yang tengah dihadapi. Kita harus memahami terlebih dahulu tentang pandemi COVID-19 yang tengah terjadi di Indonesia. Dimulai dari mengetahui ciri-cirinya, gejalanya, cara penyebarannya dan cara pencegahannya. Kemudian kita mencari tahu perkembangan kasus COVID-19 dari sumber yang terpercaya. Misalnya dengan mengetahui jumlah pasien positif yang terus meningkat tentunya akan membuat kita mulai memahami langkah apa yang harus kita ambil. 

Memahami konteks masalah akan memudahkan kita dalam mempertimbangkan segala hal. Karena kita telah mengetahui cara penyebaran virus melalui kontak fisik dan interaksi yang terjadi tanpa adnya jarak dan pelindung. Maka kita dapat mengambil keputusan untuk tetap berada di rumah dan menghindari aktivitas yang melibatkan banyak orang serta meningkatkan perhatian terhadap keselamatan diri. Kita dapat memilah dampak postif dan negatifnya sebelum mengambil tindakan. 

Analyzing Situations ( Menganalisis Situasi )

Setelah mengidentifikasi masalah, selanjutnya kita perlu menganalisis masalah tersebut. Menganalisis tentu saja membutuhkan data dan informasi yang akurat. Kita tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan. Luangkan waktu untuk menganalisis sebuah informasi agar kita dapat mengambil langkah yang tepat. 

Misalnya dalam menanggapi keputusan pemerintah untuk melarang mudik dan menerapkan PSBB. Kita perlu menganalisa kembali apakah keputusan pemerintah ini sudah tepat dan sesuai dengan fakta di lapangan atau tidak. Jika kita sudah mendapatkan data dan fakta yang sesuai maka kita pun dapat yakin bahwa pemerintah telah memutuskan yang terbaik untuk kita semua. Jika angka kasus positif terus meningkat di atas 10 ribu, maka keputusan pemerintah tersebut secara akal sehat memang perlu dilakukan.

Solving Problems ( Menyelesaikan Masalah )

Kemampuan yang harus dimiliki adalah menjadi pemecah masalah. Kita sebagai masyarakat adalah layaknya agen yang memiliki tugas untuk menurunkan angka positif COVID-19. Walaupun pemerintah dan tenaga medis telah melakukan banyak hal untuk kita, namun justru kita tidak menunjukan sikap kooperatif, maka semuanya akan sia-sia.

Lagi-lagi, permasalahan ini adalah milik bersama dan semua pihaklah yang berperan sebagai problem solving-nya. Oleh karena itu, setelah kita telah melakukan upaya mengidentifikasi dan menganalisis masalah, saatnya kita memutuskan sesuatu. Tentunya keputusannya ada dua, apakah kita akan menjadi orang yang menyelesaikan masalah, atau orang yang menambah masalah ?

Dalam menyelesaikan masalah, kita tidak boleh meragukan hal yang baik dengan menambah alasan pembanding. Jika keputusan untuk tidak mudik agar keluarga di kampung halaman dalam keadaan aman dari penularan, maka itu adalah keputusan yang dibutuhkan yang dibutuhkan saat ini. Namun jika kita tetap beralasan karena mudik merupakan tradisi wajib dan lebaran kurang lengkap bila tidak pulang kampung, maka apakah keputusan ini dapat menjamin semuanya baik-baik saja ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun