Mohon tunggu...
Nurmarinda Dewi Hartono
Nurmarinda Dewi Hartono Mohon Tunggu... Freelancer - Ririn Marinda

Pendiam di dunia nyata, Menghanyutkan dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat untuk Michael

18 April 2020   12:25 Diperbarui: 21 April 2020   18:04 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu yang disayangkan, kedekatanmu dengan anak-anak disalahgunakan oleh media untuk mendapatkan berita. Mereka memfitnah kau sebagai seorang pedofil dan sering melakukan pelecehan seksual kepada anak-anak. Aku yakin dunia pasti berpihak kepada kebaikan dan bisa membedakan siapa yang jahat. Sampai saat ini tuduhan itu tidak terbukti dan mereka hanya sekelompok haters yang berusaha merusak kesempurnaanmu sebagai figur publik. Bahkan setelah kau tiada, mereka memanfaatkan kepolosanmu untuk mendapatkan uang dan ketenaran. 

Seluruh dunia tahu apa yang telah kau lakukan untuk anak-anak di dunia. Pada tahun 1992 kau mendirikan yayasan amal Heal the World Foundation. Badan amal itu untuk membantu anak-anak yang menderita dan kurang mampu akibat perang, kemiskinan, dan penyakit. Bahkan kau mendapatkan rekor dunia dalam Guinness Book of World Records  sebagai bintang pop paling dermawan sepanjang sejarah pada tahun 2000.  Kau telah menyumbang lebih dari 300 juta dollar AS (sekitar Rp 4,9 triliun) yang diserahkan ke  berbagai badan amal di dunia. Kurasa belum ada artis yang bisa menandingimu dalam bidang sosial dan kemanusiaan.

Setiap hasil dari konser dan rekamanmu adalah untuk disumbangkan kepada  panti asuhan dan rumah sakit anak-anak. Rekaman suara terakhirmu sebelum meninggal menunjukkan bahwa kau benar-benar secara jujur memiliki kepedulian kepada anak-anak. Aku tak bisa berhenti mendengarkan suaramu yang sedang berada di bawah obat tidur itu masih sempat membicarakan cita-citamu untuk anak-anak. I'm crying so hard. 


Kau juga sangat mencintai ketiga anakmu, seperti kau meyakinkan pada dirimu sendiri bahwa seperti inilah orangtua harusnya memperlakukan anak mereka. Kau tak ingin mereka disakiti oleh media seperti yang terjadi padamu sejak kecil. Orang mulai beropini mengapa kau menutupi anak-anakmu secara tidak normal. Menutupi mereka dengan kain, masker, dan tidak membiarkan media meliput mereka. Tetapi itulah yang seharusnya dilakukan oleh orang tua untuk melindungi anak mereka. 

Terlepas rumor tentang darimana anak-anakmu berasal dan semua konspirasi jahat yang bermunculan. Aku hanya ingin mengambil sisi baiknya dan ingin orang lain juga melakukan yang sama. Jangan melihatnya sebelah mata hanya karena ada berita yang 'tiba-tiba buruk'. Kau berhak mendapatkan penilaian baik atas apa yang kau lakukan untuk dunia. Inilah pelajaran paling besarnya. 

Last Sentences

Tibalah pada akhir dari surat ini. Surat ini tak hanya untukmu tetapi lebih kepada 'orang-orang yang masih hidup', yang masih bisa membaca. Semua orang bisa belajar social-awareness darimu, dari lagumu. Seperti 'Black or White' yang  mengajak kita memiliki kemampuan untuk mengambil perspektif dan berempati dengan orang lain, termasuk orang-orang dari berbagai latar belakang, budaya, warna kulit, ras, agama, dan lainnya. Lagu 'We Are the World' dan 'They Don't Really Care About Us' mengarah pada kemampuan untuk memahami norma-norma sosial dan etika untuk perilaku dan untuk mengenali sumber daya dan dukungan masyarakat bahwa itu penting. 

Hal itu sama dengan apa yang CASEL terangkan dalam sosial emotional learningnya, bahwa kesadaran sosial setidaknya memiliki kompetensi berikut: Pengambilan perspektif, Empati, Menghargai perbedaan, Menghormati orang lain. Aku merasa bahwa kau salah satu insan yang mempunyai kesadaran sosial yang tinggi dan bisa mengajarkan kami untuk memahaminya.

Thank you, Michael. Menjadi fangirl mu, baiklah akan aku perhalus. Menjadi simpatisanmu membuatku mempelajari banyak hal. Seni, musikalitas, keberanian, kecerdasan, kesempurnaan, totalitas, kedermawanan, kepeduliaan, kemurnian, dan cinta.

 I believe you're innocent. 

-Ririn Marinda-

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun