Mohon tunggu...
Nurmarinda Dewi Hartono
Nurmarinda Dewi Hartono Mohon Tunggu... Freelancer - Ririn Marinda

Pendiam di dunia nyata, Menghanyutkan dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat untuk Michael

18 April 2020   12:25 Diperbarui: 21 April 2020   18:04 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun terlepas dari kebenaran bahwa kau masih hidup atau sudah mati, aku malah tidak berhenti mencari tentangmu. Hampir ratusan video dan dokumenter di Youtube telah aku tonton untuk lebih mengenalmu. Aku semakin mengerti bahwa kau bukanlah idola abal-abal. Bukan bintang yang 'baru lahir kemarin'. Kau telah ada di industri musik sejak usia 11, tentu kau bukan artis coba-coba. Kau bisa berada di posisi lebih tinggi dari The Beatles dan Elvis Presley. Ya, dunia pun setuju bahwa kau adalah legend. Tapi bukan legend yang ada di pikiran banyak orang, jauh daripada itu. Banyak kata yang bisa diberikan untukmu, tak cukup dengan satu. 

Some Questions

Meskipun pertanyaan ini tak akan terjawab, izinkan aku untuk menyelesaikan hasratku bertanya padamu. Pertama, benarkah kau masih hidup dan berada di luar sana ? Kedua, ini adalah pertanyaan inti, dari mana kau mendapatkan social-awareness yang tinggi terutama pada anak-anak ? Aku sangat ingin mendapatkan feel sebagai orang yang 'terobsesi' dengan anak-anak. Peduli dengan mereka, menyatu dengan mereka, ada di tengah-tengah mereka. Mengapa tak semua orang memiliki sense itu ? 

Ngomong-ngomong, aku adalah calon guru PAUD. Mereka pasti membutuhkan jiwa sepertimu. Sisi childish yang terbalut dalam tubuh manusia dewasa. Sayangnya hingga saat ini aku masih gengsi (kaku) untuk menunjukkan cinta pada anak kecil. Could you teach me how to feel love with childrens ? Aku kadang melihat orang-orang yang tidak sungguhan memberikan cinta kepada anak. Mereka dengan mudah memukul dan berbuat kasar. Mereka mudah melakukan kekerasan dan melukai perasaan anak. Tak peduli usia anak mereka di bawah 5 tahun bahkan masih bayi. 

Begitupun dengan yang kau alami di masa kecil, kan ? (Aku juga pernah mempunyai masa kecil yang buruk). Aku pernah mendengar bahwa trauma masa kecilmu sering membuatmu menangis di tempat ketika melihat anak yang dimarahi oleh orangtuanya.  Dengan 'dendam' itulah kau ingin mengubah dunia menjadi lebih baik lewat lagu-lagumu. Kau menulis lagu untuk anak-anak yang ditindas oleh kekejaman dunia, lebih luasnya. 

Semenjak mendengar ceritamu tentang mimpi buruk di masa kecil, aku menjadi lebih bersimpati. Mencoba mengaitkan hal satu dengan lainnya yang kemungkinan merupakan efek dari masa lalumu. Yang menjadi perhatianku adalah kau sampai ingin menjadi Peterpan, untuk itu kau membangun Neverland dan menjadi Peterpan bagi anak-anak. Kau  menciptakan Neverland sebagai rumah bermain anak-anak secara bebas untuk membalaskan dendam masa kecil yang telah dirampas. 


Kau bilang mencintai anak kecil mebuatmu merasa 'safe' karena mereka adalah manusia yang paling bisa kau percaya dengan 'pure and honesty' di mata mereka. Kau bilang anak-anak hanya membutuhkan cinta dan kasih sayang, serta mereka hanya ingin dijadikan teman bukan ditindas. Kau membalas dendamu dengan mencintai mereka agar tidak merasa kehilangan masa kecil. That was awesome. 

'masa kecil kurang bahagia' mu membentuk personalitas yang terlihat 'tak normal' di mata orang lain. Kau tidak percaya diri dengan penampilanmu sehingga merubahnya. Kau sering mendapat bully dan body framing bahkan dari orang terdekatmu sendiri. Kau takut untuk terlihat tua dan ingin menjadi anak-anak sepanjang hidupmu layaknya Peterpan. But it's work. Hingga usiamu 50 tahun kau masih terlihat tidak menua. 

Dalam pelajaran kuliahku, saat kita mengalami hal buruk di masa kecil maka akan berdampak pada kepribadian di masa depan. Kelekatan di masa kecil menentukan secure atau insecure-nya kita di masa depan. Mungkin itu yang aku lihat  darimu selama mencoba untuk melakukan pencarian tentangmu. Kau merasa tidak aman dalam pergaulan sosial, kesulitan dalam membungkus citra dirimu, bahkan kau tidak dapat percaya kepada sebuah hubungan termasuk percintaan. Mereka bilang bahwa kau tidak seperti manusia normal. Bagiku wajar karena kau adalah buruan para predator berita yang selalu ingin mengungkap kehidupan pribadimu. Secara emosional pasti membuatmu tertekan dan tidak bisa hidup dengan tenang.

My Condolence

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun