Mohon tunggu...
Ririn Chatisyah
Ririn Chatisyah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Hobi saya healing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Daniel Goleman tentang Kecerdasan Emosional

14 November 2024   12:07 Diperbarui: 14 November 2024   12:13 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, Goleman dan beberapa peneliti lain terus mengembangkan metode penilaian dan pengukuran kecerdasan emosional yang lebih akurat. Salah satu alat yang banyak digunakan adalah tes kecerdasan emosional atau EQ test yang bertujuan untuk mengukur aspek-aspek dalam kecerdasan emosional, meskipun hasilnya tidak selalu dianggap seakurat pengukuran IQ.

Kesimpulan

Teori kecerdasan emosional Daniel Goleman membuka wawasan baru tentang pentingnya emosi dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan interpersonal maupun lingkungan profesional. Dengan lima komponen utama---kesadaran diri, pengelolaan diri, motivasi diri, empati, dan keterampilan sosial---Goleman menunjukkan bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual, tetapi juga oleh kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi. Di dunia yang semakin kompleks, kecerdasan emosional menjadi salah satu keterampilan penting untuk sukses dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun