Mohon tunggu...
Ririn Agustin
Ririn Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya Ririn Agustin, program studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Kampus Cibiru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pendidikan Berbasis Pancasila Dalam Membangun Karakter Dan Menangani Krisis Moral Pada Generasi Muda

31 Desember 2024   21:38 Diperbarui: 31 Desember 2024   21:38 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu permasalahan yang sedang di hadapi oleh generasi sekarang adalah lunturnya semangat kebangsaan juga patriotisme. Hal tersebut dapat terjadi akibat adanya pengaruh dari masuknya kebudayaan luar ke Indonesia. Hal tersebut dapat mengakibatkan generasi muda melupakan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Selain itu juga hilangnya rasa nasionalisme dapat menyebabkan terjadinya konflik. Menurut pendapat Habib (2011: 01), kita dapat mengkaji serta keadaan jati diri bangsa Indonesia pada saat ini dengan melihat sikap dan juga kepribadian masyarakat Indonesia yang tercermin di dalam kehidupan kesehariannya. Pancasila merupakan falsafah negara, Pancasila adalah dasar negara bangsa Indonesia yang merupakan hasil kesepakatan para tokoh bangsa dalam proses pendirian bangsa Indonesia. Hingga era globalisasi, negara Indonesia masih menggunakan Pancasila sebagai dasar negara dalam menghadapi tantangan dan juga hambatan dalam dunia global yang saat ini sedang berkembang.

Lunturnya jiwa nasionalisme menyebabkan kemerosotan moral, seperti yang kita lihat di era sekarang kemerosotan morak merupakan suatu masalah yang serius yang menjangkau berbagai kalangan seperti pejabat, rakyat biasa, orang dewasa maupun anak-anak. Menurut Sudaminta terdapat tiga fenomena sosial yang dijadikan sebagai indikator bahwa bangsa Indonesia mengalami krisis spiritual. Ketiga fenomena tersebut adalah (1) maraknya praktik KKN dari atas ke bawah birokrasi pemerintah dan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat; (2) lemahnya rasa tanggung jawab sosial kepala negara dan pejabat publik pada umumnya dan; (3) kurangnya kemanusiaan di sebagian besar masyarakat kita.

Berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi pada tahun 2021 dalam katadata.co.id, negara Indonesia berada di peringkat 96 dari 180 negara. Sementara itu berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, Indeks Perilaku Anti Korupsi berada pada kisaran 3, 93%. Salah satu contoh tindak korupsi terbesar di Indonesia adalah kasus Jiwasraya, Asrabi, dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia(BLBI).

Berdasarkan data dan fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa moral di negara Indonesia sudah sangat menurun sehingga di perlukan penanganan dan perbaikan. Pendidikan Pancasila adalah salah satu langkah yang dapat di lakukan dalam memperbaiki moral bangsa Indonesia. Pendidikan Pancasila ini dapat di lakukan di rumah, sekolah maupun di masyarakat.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data yaitu dengan pengumpulan data dan juga sumber-sumber yang terkait dengan buku, bahan-bahan tertulis juga referensi yang relevan. Data yang diperoleh akan dikumpulkan, dianalisis kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2012).

PEMBAHASAN

  • Pendidikan Berbasis Pancasila

Terjadi globalisasi dan munculnya paham atau ideologi lain yang tidak sejalan dengan ideologi Pancasila di Indonesia membuat pendidikan berbasis Pancasila itu menjadi sangat penting sebagai upaya pencegahan hilangnya nilai-nilai nasionalisme. Pendidikan berbasis Pancasila ini berfungsi untuk mengambangkan kemampuan juga meningkatkan mutu kehidupan masyarakat Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Dalam UU No. 2 Tahun 1989 dijelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian mantap dan mandiri, serta bertanggung jawab terhadap masyarakat dan negara.

  • Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, ideologi negara serta jati diri bangsa memiliki banyak tugas, salah satunya adalah dijadikan solusi krisis spiritual. Sebagai warga negara Indonesia, kita harus melaksanakan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila seperti nilai agama, kemanusiaan, persatuan, demokrasi dan juga keadilan. Di jaman sekarang ini masyarakat Indonesia baik yang sudah dewasa maupun masih remaja tidak dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, mereka lebih menyukai budaya asing yang masuk ke Indonesia. Oleh karena itu, untuk menghindari lunturnya nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Oktaviana & Dewi (2022) berpendapat bahwa terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu
  • Memastikan bahwa pendidikan karakter ditanamkan kepada anak sejak usia dini sehingga dapat membuat mereka terbiasa hidup dengan baik.
  • Pemilihan teman serta lingkungan yang tepat
  • Mampu memanfaatkan sesuai perkembangan IPTEK.
  • Pendidikan Karakter

Karakter adalah  kepribadian atau sifat yang merupakan sifat yang didasarkan nilai-nilai yang diyakini dan tertanam kuat dalam diri seseorang. Seseorang dapat dikatakan baik jika ia dapat memikirkan bagaimana mereka dapat membantu orang sekitarnya atau orang yang membutuhkan bantuan. Nilai-nilai yang tertanam tersebut membentuk kodrat alami dan diwujudkan dalam bentuk tindakan dan perilaku.

Pendidikan karakter merupakan pendidikan moral yang meliputi pengetahuan moral, perasaan, dan tindakan. Menurut Lickona pendidikan karakter adalah upaya yang disengaja untuk menumbuhkan kebajikan.

  • Krisis Moral 

Moral berasal dari bahasa latin yaitu mos yang berarti kebiasaan atau adat istiadat. Menurut Hurlock moral adalah perilaku yang sesuai dengan kode kelompok sosial, sedangkan krisis moral adalah pudarnya karakter, sikap, dan perilaku yang berhubungan dengan kebaikan seseorang.

Menurut Oktaviana & Dewi terdapat beberapa faktor yang menyebabkan krisis individu yaitu faktor keluarga, sekolah dan wawasan, keyakinan yang menyimpang, budaya dan manusia juga penyimpangan teknologi.

Contoh krisis moral dikalangan anak muda adalah konten prank yang berlebihan. Akhir-akhir ini konten prank menjadi populer dikalangan masyarakat karena mendapatkan komentar suka dan langganan bagi yang menontonnya. Terkadang candaan dalam prank tersebut tidak manusiawi dan tidak dapat diterima.

  • Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Membentuk Karakter     

  • Nilai-nilai karakter yang dapat kita terapkan di dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat dalam Pancasila yaitu sebagai berikut:
  • Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa yaitu nilai-nilai mengenai kepercayaan dan juga ketaqwaan setiap orang terhadap tuhannya, kebebasan yang dimiliki oleh setiap individu dalam menganut agama sesuai keinginan dan hati nurani dirinya sendiri dan mencintai setiap mankhluk hidup juga selalu menghargai perbedaan antar individu.
  • Nilai-nilai kemanusiaan yang Adil dan Beradab yaitu nilai-nilai mengenai rasa empati terhadap sesama makhluk hidup, bersikap jujur, memandang setiap makhluk hidup memiliki derajat yang sama dan bersikap adil serta dapat memanusiakan setiap manusia.
  • Nilai-nilai persatuan Indonesia yaitu nilai-nilai mengenai persatuan dan kesatuan, bagaimana cara kita mencintai bangsa dan negara Indonesia, memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme dan mengesampingkan perbedaan dengan Bhineka tunggal Ika.
  • Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yaitu nilai-nilai mengenai kebebasan dalam menyampaikan pendapat, melaksanakan musyawarah secara mufakat untuk mendapatkan tujuan bersama serta hikmat kebijaksanaan.
  • Nilai-nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yaitu nilai-nilai mengenai keadilan sosial yang diberikan kepada setiap warga negara Indonesia yang dapat berupa perlindungan dan jaminan terhadap hak asasi manusia, upaya untuk memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia serta gotong royong dalam upaya mewujudkan kerja sama dan rasa kekeluargaan di masyarakat.
  • Peran Pancasila Dalam Menangani Krisis Moralitas
  • Pancasila sebagai pedoman utama dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sebagai warga negara Indonesia harus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah satu upaya dalam mencegah lunturnya budaya bangsa Indonesia. Berikut terdapat beberapa cara yang dapat kira lakukan untuk mengatasi krisis moral yang terjadi pada sat ini yaitu sebagai berikut:
  • Memastikan bahwa pendidikan karakter ditanamkan kepada anak sejak usia dini sehingga dapat membuat mereka terbiasa hidup dengan baik.
  • Pemilihan teman serta lingkungan yang tepat
  • Mampu memanfaatkan sesuai perkembangan IPTEK.

SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa krisis moral itu erat hubungannya dengan pendidikan karakter. Pendidikan karakter adalah upaya terencana dalam membentuk karakter seorang individu supaya menjadi lebih baik dan dapat berguna bagi keluarga, masyarakat dan juga negara. Tujuan dari pendidikan budaya adalah untuk membentuk peserta didik yang memiliki nilai-nilai pancasila dalam kehidupannya.

Penelitian ini tentunya tidak luput dari kekurangan dan juga hambatan dikarenakan peneliti tidak langsung melakukan penelitian langsung terhadap objek penelitian. Oleh karena itu lebih baik jika penelitian selanjutnya disertai dengan observasi secara langsung.

REFERENSI

Budiarto, G. (2020). Indonesia dalam pusaran globalisasi dan pengaruhnya terhadap krisis moral dan karakter. Jurnal Pamator: Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo, 13(1), 50-56.

Oktaviana, D., & Dewi, D. A. (2022). Peran Pancasila Dalam Menangani Krisis Moralitas Di Indonesia. Jurnal Kewarganegaraan, 6(1), 1597-1601.

Luthfi, K. (2018). Masyarakat Indonesia dan Tanggung Jawab Moralitas. Guepedia.

Fahdini, A. M., Furnamasari, Y. F., & Dewi, D. A. (2021). Urgensi Pendidikan Karakter dalam Mengatasi Krisis Moral di Kalangan Siswa. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 9390-9394.

Hudi, I., Purwanto, H., Miftahurrahmi, A., Marsyanda, F., Rahma, G., Aini, A. N., & Rahmawati, A. (2024). Menghadapi Krisis Moral dan Etika Pada Generasi Muda Indonesia. Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Psikologi, 1(2), 233-241.

Anggraini, Y. (2022). Program Pendidikan Karakter dalam Mengatasi Krisis Moral di Sekolah. Jurnal Basicedu, 6(5), 9205-9212.

Nuraini, A., & Najicha, F. U. (2022). Peran pendidikan Pancasila dalam mengatasi krisis moral. Jurnal PPKn, x, (10).

Lestari, S. O., & Kurnia, H. (2022). Peran Pendidikan Pancasila dalam pembentukan karakter. Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 5(1), 25.

Amalia, F., & Najicha, F. U. (2023). Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam membangun karakter bangsa. Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 12(1), 1-6.

Zabda, S. (2016). Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 26(2), 106-114.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun