1.Sistem Open Technique atau Cut and Cover Technique
Sistem pembuatan stasiun ini dimulai dengan menggali tanah dari permukaan tanah menuju kedalaman tertentu yang telah direncanakan yang kemudian bagian permukaannya ditutup lagi dengan tanah. Dengan sistem ini posisi stasiun yang akan dibangun tidak dapat berada dibawah bangunan yang telah dibangun atau telah ada sebelumnya karena permukaan diatas stasiun yang akan dibangun harus kosong atau bangunan di permukaan harus dihancurkan terlebih dahulu didalam proses pembangunannya
2.Sistem Mining Technique atau pengeboran tanah
Sistem pembuatan stasiun ini dimulai dengan menggali tanah dari permukaan tanah menuju kedalaman tertentu yang telah direncanakan yang kemudian dilanjutkan dengan pengeboran di bawah tanah sesuai dengan posisi jalur yang telah direncanakan.
Pembangunan transportasi bawah tanah juga dapat menimbulkan beberapa resiko. Resiko yang dapat ditimbulkan antara lain :
1.pembangunan terowongan bawah tanah bahkan kerap menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan antara lain kerusakan akibat konstruksi yang tak bisa terbaharui (ireversible), pengaruh buruk pada sumber air tanah serta memberi efek geologis
2.Masih terjadinya banjir besar di Jakarta dapat mengakibatkan tidak berfungsinya subway.
3.Sering terjadinya gempa bumi di indnesia yang dapat mengakibatkan jalur subway rusak bahkan dapat menimbulkan korban jiwa .
4.Pembangunan kereta api bawah tanah (subway) ini membutuhkan dana yang besar oleh karena itu jika benar subway ini terealisasi, pemerintah harus sungguh – sungguh melaksanakan pembangunan subway ini.
Oleh: Ririn Widyastuti
Mahasiswi Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana, Jakarta
SUMBER :
http://www.antaranews.com/berita/1254721919/pembangunan-jaringan-kereta-api-bawah-tanah-2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_api
http://ngepostingdoang.blogspot.com/2010/03/stasion-kereta-api-bawah-tanah-di.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi_di_Indonesia