Mohon tunggu...
Ririn MelatiSuci
Ririn MelatiSuci Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aku adalah Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Sosok Sa'ad bin Abi Waqqash

21 Maret 2021   23:21 Diperbarui: 22 Maret 2021   00:07 1664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sa'ad bin Abi Waqqash bin Wuhaib bin 'Abdi Manaf adalah paman Nabi Muhammad saw.Mengutip dari buku 'Sirah 60 Sahabat Nabi Muhammad' karangan Ummu Ayesha, Sa'ad bin Abi Waqqash merupakan kerabat Rasulullah dari pihak ibunya (Aminah).Oleh karenanya, Rasulullah kerap memanggilnya paman.Sa'ad bin Abi Waqqash adalah sosok yang di banggakan oleh Rasulullah karena keberanian, kekuatan, dan kesungguhan imannya.Bahkan kebanggaannya atas Sa'ad bin Abi Waqqas terbukti hingga Rasulullah menyebut, "ini adalah pamanku, perlihatkan kepadaku paman kalian!."

 "Aku adalah orang ketiga yang memeluk Islam, dan orang pertama yang melepaskan anak panah di jalan Allah."Begitulah Sa'ad bin Abi Waqqash memperkenalkan dirinya.

Kisah keislamannya sangatlah cepat, dan terjadi di awal-awal munculnya Islam.Dimana ketika itu Sa'ad bin Abi Waqqas masih berusia 17 tahun dan termasuk Assabiqunal Awwalun.Kendati menjadi lelaki ketiga yang masuk Islam, proses keislamannya ini bukanlah hal yang mudah baginya.

Pasalnya Sa'ad bin Abi Waqqash harus bergelut dengan seorang yang selama hidupnya dicintanya, disayangnya, bahkan sangat dipatuhinya, yaitu ibunya sendiri yang bernama Hamnah binti Sufyan bin Abu Ummayyah.Yang mana ibunya itu dikenal sebagai wanita yang cerdik, cantik, berwawasan luas, dan sangat setia kepada agama nenek moyangnya, yaitu penyembah berhala.

Dalam buku Ash-Shaffah yang ditulis Yakhsyallah Mansur, kisah keislaman Sa'ad bin Abi Waqqash ini menjadi asbanun nuzulnya wahyu Allah kepada Rasulullah saw.Di turunkannya Q.S Luqman ayat 15, setelah kejadian ibunya Sa'ad bin Abi Waqqash tidak mau makan, kaena tahu anaknya memeluk Islam.

Ibunya sangat marah dengan keislaman Sa'ad.Bahkan ia berkata, " Wahai Sa'ad apakah engkau rela meninggalkan agamamu dan agama bapakmu, untuk memgikuti agama baru itu?", namun Sa'ad tetap pada pendiriannya atas keimanannya terhadap Allah, dan menjawab ancaman ibunya, "Demi Allah aku tidak akan meninggalkan Agamaku!"

Sang ibu tetap nekat mengancam Sa'ad meskipun sampai keadaanya sakit dan lemah karena tidak makan dan minum.Ia berharap Sa'ad akan luluh karena rasa sayangnya yang begitu besar atas dirinya.Namun Sa'ad lebih mencintai Allah dan RasulNya, Sa'adpun menegaskan kepada ibunya, "Wahai ibunda, demi Allah, seandainya engkau memiliki 70 nyawa dan keluar satu per satu, aku tidak akan mau meninggalkan agamaku selamanya."Akhirnya ibunya makan dan menyadari bahwa Sa'ad telah memilih jalannya dan tidak mungkin kembali seperti sedia kala, ibunya hanya bisa dirundung kesedihan dan amarahnya.

Sa'ad bin Abi Waqqash memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan.Disamping terkenal sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya, Sa'ad bin Abi Waqqash juga terkenal karena keberaniannya dalam peperangan membela Agama Allah.Seiiring pengabdiannya di Islam, Sa'ad terkenal diberbagai pertarungan, karena jasanya.Dalam banyak peperangan, kisahnya tersebar, dari mulai orang pertama yang melepaskan anak panah diperang fisabilillah dan juga menjadi orang pertama yang terkena anak panah, berjuang di Perang Badar hingga membuka Perang Qadisiyah, serta jasanya dalam menaklukkan Irak dan membebaskan Kota Kisra (Persia).

Tak ada yang menyangkal perjuangan syiar dari sosok Sa'ad bin Abi Waqqash dan kisahnya dalam peperangan yang masyhur.Bahkan yang terkenal yaitu perjuangannya dalam menaklukkan berbagai daerah, termasuk menjadi sahabat yang menyebarkan Islam di Tiongkok pada 651 H.

Dalam perjuangannya, Sa'ad mendirikan masjid dan mendirikan komunitas muslim disana.Mengutip buku History of China karangan Ivan Taniputera, pada masa penyebaran awal Islam oleh Sa'ad bin Abi Waqqash, rombongan Muslim diterima sangat baik dan diperbolehkan mendirikan tempat ibadah.Hingga kini syiar agama yang Sa'ad lakukan di Tiongkok masih berjaya, terbukti dari Masjid yang Sa'ad dirikan yaitu Masjid Huaisheng masih berdiri kokoh.Kini masjid dengan luas lima hektar itumenjadi masjid tertua di Tiongkok.

Selain dikenal sebagai sosok pemberani dan keberhasilannya dalam syiar agama Islam, Sahabat Rasulullah ini juga dikenal sebagi sahabat yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah saw serta dijamin atas nama orang tua beliau.Dimana ketika Rasulullah saw dalam Perang Uhud mengatakan kepada Sa'ad, " Panahlah, wahai Sa'ad! Ayah dan Ibuku menjadi jaminan bagimu."Tidak hanya itu saja keutamaan dan keistimewaan Sa'ad bin Abi Waqqash, dimana setiap doanya senantiasa dikabulkan oleh Allah SWT, Qais meriwayatkan Rasulullah saw pernah bersabda, "Ya Allah, kabulkanlah Sa'ad jika dia berdoa."Sa'ad mendapatkan sebutan Mustajab Ad Dakwah yaitu  (orang yang doanya selalu di kabulkan).

Sejarah mencatat, hari-hari terakhir Sa'ad bin Abi Waqqash adalah ketika usianya memasuki 80 tahun.Dalam keadaannya yang sakit, Sa'ad berpesan kepada sahabatnya agar ia dikafani dengan jubah yang dikenakannya di Perang Badar, Perang kemenangan pertama Kaum Muslim.Pahlawan perkasa ini menghembuskan nafas terakhir pada tahun 55 H dengan meninggalkan kenangan indah dan nama yang harum, dan dimakamkan di Baqi' makamnya para Syuhada'.

Inilah sosok sahabat sekaligus paman Rasulullah saw, Sa'ad bin Abi Waqqash, sosok lelaki pemberani, berbakti kepada orang tua, sahabat yang rela berjuang demi kemajuan Islam.Sosok Sa'ad telah membuktikan keyakinannnya atas sebuah iman kepada Allah SWT dan Islam, kecintaannya terhadap Rasulullah saw dan begitu besar atas jasanya terhadap Islam.Semoga dengan sedikitnya cerita yang penulis paparkan lewat artikel ini, dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian serta menjadi kisah inspiratif yang dapat diteladani bagi kita.Aamiin 

Sumber: 

1.Kisah Teladan 20 Sahabat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam untuk Anak, Dr. Hamid Ahmad Ath-Thahir, Irsyad Baitus Salam, 2006 (Dipublikasikan ulang oleh Kisah Muslim)

2.Shalahudin Mahmud As-Said, 10 Sahabat Yang Di Jamin Surga (Solo: Al-Qowam, 2012), 273.

3.Subagdjo Aswara, Sa'ad bin Abi Waqqash (Bandung : PT Remaja Kosdakarya, 1986), 12

Disusun oleh:

Ririn Melati Suci (19110055)

Mahasiswa Pendidikan Agama

            

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun