Mohon tunggu...
Ririn Anggraeni
Ririn Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Pekerja Biasa

Dulu pernah menggemari hujan pada akhirnya tidak pernah bertemu payung yang tepat. Tetap basah kuyup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjadi Asing

6 Juni 2022   14:16 Diperbarui: 6 Juni 2022   14:25 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada yang sejenak bersinggah lalu meneruskan langkah

Lebih sering membuat bekas rasa sakit

Saling mengabaikan lalu tak lagi peduli pada kehilangan

Lalu untuk apa kita bercerita sepanjang ini 

Jika akhirnya bukan kita

Kamu semakin membuat ku percaya

Bahwa memang tidak ada yang bisa ku percaya

Padamu dan karena mu

Kamu yang telah lebih dulu beranjak dari sisiku

Membawa pergi bintang-bintang dari langit malam

Kini gelap melengkapi kesendirian seseorang yang terjebak rindu pada malam-malam sunyi

Tiada nyanyian merdu dari hujan yang biasa turun saat mendung menjadi kelabu di bibir langit

Angin dingin menyatakan kepiluan ketika jemari tak lagi mampu menyentuh bayangan mu

Kesedihan dan air mata yang mengalir tiba-tiba tanpa bisa dipahami alasan jatuhnya

Padamu yang pergi karena mencari bahagia lainnya

Bersama kita pernah merasakannya walau hanya akan menjadi kumpulan dalam kisah yang disebut masa lalu

Aku ingin berlari memelukmu sekali lagi

Tapi kita telah memilih asing 

Saling melupa dalam hening

Musi Banyuasin, 06 Juni 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun