Saya mulai ikut jadi anggota KSP ini sejak sekitar 5 tahun lalu. Kenapa kok ikut Koperasi simpan pinjam? Alasan pertama, dengan ikut KSP ini bisa menambah networking karena anggotanya lintas instansi kantor. Yang kedua, sebagai sarana menabung (simpanan wajib dan suka rela), dan bisa saya manfaatkan untuk emergency exit  bila butuh dana mendadak dan harus cepat. Tentu saja semua metode pembayarannya menggunakan cara potong gaji juga demi kelancaran pembayaran dan kedisiplinan menabung.Â
4. PERUSAHAAN ASURANSIÂ
Untuk produk asuransi, ada dua jenis asuransi yang saya gunakan yaitu asuransi kesehatan dan asuransi untuk investasi. Awalnya saya hanya memiliki 1 jenis asuransi yaitu asuransi single premi dengan alokasi dana premi 100% untuk investasi. Sebenarnya pilihan tersebut terbilang nekat. Tabungan yang mengendap selama 3 tahun kerja, Â saya gunakan untuk membuka polis asuransi tersebut. Di luar dugaan saya, setelah 6 tahun hasilnya sangat significant (100% lebih). Setelah itu saya pun tertarik untuk membuka jenis asuransi lainnya dengan modal pembayaran premi saya ambil dari hasil investasi pertama saya tersebut.
Melihat prospek asuransi investasi yang pertama, akhirnya saya memantapkan hati untuk  memfungsikan asuransi investasi tersebut sebagai emergency fund. Saya melakukan top up premi kalau ada dana lebih atau menerima uang "kejutan" seperti gaji ke-13 atau THR. Dan manakala sewaktu-waktu membutuhkan dana terduga seperti membeli laptop, tambahan modal usaha suami, atau pengeluaran tak terduga lainnya, saya mengambil sebagian dari hasil investasinya dari asuransi ini.
5. DANA PENSIUN
Dana Pensiun karena saya ingin dan berharap di masa purna kerja (saat tidak produktif lagi) memiliki kemerdekaan secara finansial dan tidak menjadi beban bagi anak-anak. Â Dengan setiap Rupiah yang kita peroleh, kita memiliki kesempatan untuk memilih hari tua (masa depan) kita untuk menjadi kaya, miskin atau kelas menengah.
6. FINTECH ATAU FINANCIAL TECHNOLOGY
Financial technology atau Fintech atau bahasa yang lebih membumi dikenal dengan istilah dompet digital. Dari sekian banyak produk fintech, saya memilah dan memilih dompet digital yang menurut saya mudah saya gunakan, bisa dipakai  untuk multi transaksi  dan memberikan kemanfaatkan maksimal (maksudnya ada nilai tambahnya). Dompet digital yang saya gunakan antara lain QRIS, DANA, OVO dan GOPAY Cara pemakaiannya pun saya siasati dengan top up saldo saat akan saya gunakan bertransaksi. Tentu saja, penggunaannya saya sesuaikan penawaran promo atau diskon yang sedang berlangsung. Â
Secara keseluruhan, dengan menggunaan produk --produk keuangan tersebut membuat aktivitas keuangan lebih  aman, mudah dan  menguntungkan. Pertanyaan yang kemudian muncul  adalah bagaimana mengajarkan pada anak-anak agar amanah juga dalam memanfaatkan produk keuangan?
Ini merupakan PR besar bagi Emak milenial seperti saya, terlebih karena melihat trend budaya cashless society pada generasi milenial saat ini, hanya dengan one way click menggunakan dompet digital bisa melakukan beragam aktivitas transaksi keuangan. Memesan makanan, belanja online, beli tiket transportasi, order item game online, bayar ini dan itu, semua bisa dilakukan secara cepat, praktis, mudah dan banyak cashback, ala milenial banget ! Aneka layanan yang menggunakan system fintech hampir setiap hari memberikan promo yang menggiurkan. Tak ayal lagi, hal ini bisa memicu budaya konsumtif dan boros kan?