Mohon tunggu...
Erna Joesoef
Erna Joesoef Mohon Tunggu... profesional -

bekerja melayani dan memberi adalah ibadah sosial, dan tidak dapat kita ganti dengan ibadah pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Muntu Temanku dan "Bully" di SD

21 Oktober 2014   14:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:17 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Suka Pak Guru, melihat dia.

....baik budinya....dulu rasanya tidak pernah ada kejadian "bully" di SD. Ahlak dan budi pekerti anak2 SD dulu tidak seperti sekarang. Pengaruh tehnologi media, games dan perilaku masyarakat sangat besar terhadap perkembangan ahlak dan budi pekerti anak-anak.  Pelajaran agama tidak cukup kalau hanya ritual saja yang diajarkan. Pelajaran agama hanya menekankan ancaman dan sangsi ( dosa , neraka, haram, najis, laknat, murtad, kafir dsb melelahkan sekali), tanpa mengajarkan esensinya yaitu untuk menghindarkan diri dari perbuatan tidak terpuji, termasuk "bully". Anak sholeh berarti yang sholatnya rajin, sementara yang budi pekertinya baik tapi tidak sholat adalah kafir. Saya yakin anak2 SD di Bukittinggi yang melakukan bully terhadap kawannya itu, pasti  rajin sholat karena kalau tidak akan dirotan oleh orang atau gurunya. Yang tidak dilakukan oleh orang tua/guru adalah penekanan pada budi pekerti dan contoh atau teladan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun