Saya berada di Palu dari tanggal 2 hingga 8 Oktober 2018. Selama 6 hari itu, saya melihat dan mendengar langsung dari korban bencana, sebagian besar mengeluhkan kondisi rumah yang sudah hancur, hilang karena likuifaksi, atau sudah tidak aman lagi untuk dihuni. Saya membatin, butuh bantuan besar untuk memulihkan kondisi Palu pasca bencana, terutama bantuan untuk hunian para korban, setelah bantuan awal berupa kebutuhan sandang dan pangan ini dipenuhi.
Target yang dicanangkan juga terbilang ambisius, 1.000 Huntara. Yayasan Allianz Peduli bekerjasama dengan Habitat For Humanity, sebuah LSM kemanusiaan akan mewujudkan kepedulian tersebut.
Saya masih menyaksikan cukup banyak pengungsi yang tinggal di tenda-tenda sementara. Memang sudah jauh berkurang dibandingkan dengan kunjungan pertama saya ke sana. Tapi kebutuhan hunian sementara jelas sekali terlihat.
Apa yang dilakukan Allianz, semoga juga diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Semoga makin banyak pihak yang terinspirasi dengan langkah Allianz ini, sehingga penderitaan saudara-saudara kita yang mengalami bencana dapat diringankan.Â
Tentu tidak hanya di Palu, Sigi dan Donggala, tapi juga di Lombok. Semoga langkah tanggap dari Allianz ini juga menjadi salah satu role model bagi pihak lain di luar pemerintah, untuk ikut mengatasi persoalaan kemanusiaan di tanah air, untuk sekarang dan ke depannya.
Mari kita ikut aktif dalam acara ini maupun acara serupa di masa mendatang, bantuan dari kita akan membawa banyak perubahan, memberikan sedikit senyuman di wajah-wajah saudara kita yang mengalami penderitaan. Terimakasih, tabik!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI