Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Aku (Tak) Ingin

2 Januari 2019   13:33 Diperbarui: 2 Januari 2019   13:38 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

seperti dirimu, aku merasakan perih

pucat pasi

tapi aku tak ingin diam, meratapi

sama dengan mu, marah sempat kupendam

hitam legam

tapi aku tak ingin simpan, mendendam

serupa dengan mu, terkadang panas juga hati

berapi-api

tapi aku tak ingin hangus, membenci

yang aku ingin hanya kedamaian

menjabat hati dalam erat genggam tangan

menautkan nurani dalam kata dan tindakan

sebab hidup terlampau singkat

jangkar usia niscaya berkarat

bukankah bijak, jika bermanfaat, selagi sempat?

Jakarta, 2 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun