seperti dirimu, aku merasakan perih
pucat pasi
tapi aku tak ingin diam, meratapi
sama dengan mu, marah sempat kupendam
hitam legam
tapi aku tak ingin simpan, mendendam
serupa dengan mu, terkadang panas juga hati
berapi-api
tapi aku tak ingin hangus, membenci
yang aku ingin hanya kedamaian
menjabat hati dalam erat genggam tangan
menautkan nurani dalam kata dan tindakan
sebab hidup terlampau singkat
jangkar usia niscaya berkarat
bukankah bijak, jika bermanfaat, selagi sempat?
Jakarta, 2 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!