Mohon tunggu...
Rio WibiS
Rio WibiS Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Lulus kuliah dari Unnes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sejarah Sepakbola Indonesia

6 April 2023   13:30 Diperbarui: 17 April 2023   17:13 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Rabu 29 Maret 2023 melalui situs resminya, FIFA telah membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20 2023. Hal itu sangat membuat kecewa banyak pihak. Tidak hanya para pemain atau pelatih. Namun seluruh pecinta sepak bola termasuk juga saya juga merasa sedih dan kecewa atas keputusan FIFA tersebut. Namun kali ini saya tidak akan membahas hal tersebut, melainkan akan membahas sejarah sepak bola di Indonesia. 

Tulisan saya ini didasarkan pada tiga buah artikel yang berjudul “Vorstenlandsche Voetbal Bond Tahun 1923-1942”, “Nasionalisme Dalam Sepak Bola di Indonesia”, dan “Dari An-Nasher Assyabaab : Peranan Etnis Arab dalam Sepakbola di Surabaya Tahun 1930-1948”.

Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, bahwa sepak bola merupakan sebuah permainan olahraga yang banyak digemari oleh seluruh umat manusia di dunia tak terkecuali di negara kita tercinta Indonesia ini. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga. Olahraga adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh umat manusia dengan tujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Oleh karena itulah olahraga yang biasa dilakukan oleh manusia merupakan bagian dari budaya manusia. Hal ini dikarenakan kegiatan olahraga dapat berjalan dengan lancar apabila ada manusia yang menjalankanya.

Permainan olahraga sepak bola sudah cukup lama di kenal oleh bangsa Indonesia. Permainan ini dikenal jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. Akan tetapi pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, permainan ini hanya dapat dimainkan oleh orang Eropa (Belanda), dan Timur Asing. 

Hal ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintaha kolonial Belanda yang membagi penduduk di Hindia-Belanda menjadi tiga golongan yakni golongan Eropa yang menempati golongan pertama, golongan Timur asing yang menempati golongan kedua, dan orang-orang pribumi yang menempati golongan ketiga yang merupakan golongan yang paling dianggap rendah derajatnya. 

Perlakuan diskriminasi pemerintah kolonial Hindia-Belanda ternyata tidak hanya sebatas dalam pendidikan, kesehatan, dan ekonomi saja melainkan merambah sampai dunia olahraga dalam hal ini adalah sepak bola. Karena adanya perlakuan diskriminatif pemerintah inilah lahirlah perkumpulan-perkumpulan sepak bola seperti Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) di Solo/Surakarta hingga didirikanya PSSI pada tanggal 19 April 1930. Di masa penjajahan Belanda, sepak bola dijadikan sebagai salah satu bentuk untuk melawan penjajahan Belanda.

Ketika masa pendudukan Jepang di Surabaya, kota ini juga tidak luput dari serangan ofensif tentara Jepang. Akibatnya terjadilah suksesi pemerintahan di pusat pergantian pemerintahan dari pemerintah kolonial Belanda kepada pemerintah pendudukan Jepang. Ketika memasuki masa pendudukan Jepang, pendudukan Jepang memberikan pengaruh yang cukup besar pada olahraga termasuk didalamnya adalah sepak bola. Pada masa pendudukan Jepang itulah dibentuk sebuah lembaga yang khusus menangani kegiatan olahraga. Lembaga tersebut bernama Tai Iku Kai.

Kompetisi sepak bola yang dilaksanakan oleh pemerintah penduduka Jepang tidak berlangsung secara berkala. Hal ini disebabkan situasi dan kondisi politik nasional kala itu sedang diselimuti perang untuk mempertahankan kemerdekaan. Sebagai bagian dari elemen bangsa termasuk orang keturunan Arab di Indonesia dengan berani mengangkat senjata demi usaha untuk mempertahankan kemerdekaan yang diraihnya.

Dimasa setelah kemerdekaan, olahraga merupakan salah satu sektor yang cukup mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk dikembangkan secara lebih serius. Olahraga memiliki potensi yang cukup besar untuk memperkenalkan dan membanggakan bangsa Indonesia yang saat itu baru saja meraih kemerdekaanya. Keberhasilan yang dapat diraih dalam dunia olahraga akan membuat bangga sekaligus dapat mengangkat citra Indonesia di mata dunia internasional. Oleh karena itulah Indonesia mengikuti berbagai ajang dalam dunia olahraga khususnya sepak bola pada ajang Asian Games, Olimpiade, Piala Dunia, dan Ganefo.

Indonesia mengikutsertakan timnas sepak bola Asian Games pertamakalinya dengan membentuk timnas yang pertama setelah era kemerdekaan. PSSI saat itu membentuk timnas untuk Asian Games I New Delhi melalui konggres PSSI di Kota Semarang pada tahun 1950. 

Hanya enam negara yang mengirimkan timnas sepakbolanya pada ajang Asian Games di New Delhi saat itu. Adapun keenam negara tersebut adalah Indonesia, Afganistan, Jepang, India, Iran, dan Birma. Perjalanan Asian Games timnas Indonesia di New Delhi harus terhenti karena sistem Knouck Out. Indonesia saat itu harus mengakui keunggulan timnas India yang telah memasukan tiga gol tanpa balas di Stadion Nasional New Delhi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun