Mohon tunggu...
Rio Sumantri
Rio Sumantri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Permasalahan Pendidikan di Indonesia: Tantangan yang Harus Diselesaikan

9 Desember 2023   09:20 Diperbarui: 9 Desember 2023   09:41 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat membangun diri sendiri dan bersama-sama membangun bangsa.  

Permasalahan pendidikan yang terdapat di Indonesia merupakan permasalahan yang terus terjadi pada saat ini. Permasalahan mengenai pendidikan yang terdapat di Indonesia harus di selesaikan dengan segera agar pendidikan di Indonesia lebih maju lagi.

Menurut P.H Combs (1968), ada beberapa masalah pokok dalam pendidikan saat ini. Yang sebenarnya permasalahan yang masih bisa diperbaiki sebelum dampaknya lebih luas lagi. Selain itu, diperlukan juga perbaikan kualitas dari sistem pendidikan di Indonesia yang secara tidak langsung berhubungan dengan keberlangsungan pendidikan karakter. 

Permasalahan-permasalahan pokok yang terjadi di Indonesia diantaranya meliputi pemerataan pendidikan, mutu dan relevansi pendidikan, efisiensi dan efektivitas pendidikan.

Berikut permasalahan pokok pendidikan di Indonesia: 

1. Pemerataan Pendidikan

Urgensi permasalahan pemerataan pendidikan di Indonesia menjadi isu yang menarik untuk digali, karena apabila anak-anak yang seharusnya mengenyam pendidikan di tingkat sekolah dasar, maka siswa tersebut mempunyai kemampuan berupa membaca, menulis dan berhitung. Permasalahan pemerataan pendidikan di Indonesia dapat terjadi dikarena kurang tergorganisirnya koordinasi dan komunikasi antara pihak pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga daerah terpencil sekalipun. Hal tersebut dapat menyebabkan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah. Pemerataan pendidikan di Indonesia yang berkaitan dengan mutu proses pendidikan dan hasil pendidikan bisa dikatakan belum merata. 

Faktor yang paling utama atas permasalahan pemerataan pendidikan di Indonesia adalah tingkat ekonomi dari masyarakat. Semakin rendah tingkat ekonomi masyarakat, maka peluang untuk mendapatkan pendidikan yang tenaga pengajarnya berkualitas akan semakin kecil hal tersebut dikarenakan kondisi ekonomi yang kurang memadai. Serta fasilitas dalam pendidikan juga dapat diukur dengan uang. Semakin mahal biaya yang dikeluarkan untuk sekolah, biasanya fasilitas yang disediakan juga akan sangat memadai.

2. Mutu dan Relevansi Pendidikan

Permasalahan yang selanjutnya yaitu permasalahan mengenai mutu dan relevansi pendidikan. Rendahnya mutu dan relevansi pendidikan juga disebabkan oleh rendahnya kualitas tenaga pengajar. Kinerja guru disuatu sekolah merupakan serangkaian hasil dari proses dalam melaksanakan pekerjaannya yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Kemampuan seorang guru untuk menciptakan model pembelajaran baru atau memunculkan kreasi baru akan membedakan dirinya dengan guru lain. Ketika seorang guru tidak dapat menciptakan model pembelajaran yang baru maka hal tersebut dapat berdampak pada mutu dari guru dan sekolah tersebut yang rendah.

 Selain itu permasalahan mengenai mutu dan relevansi pendidikan ini timbul karena calon murid yang mendaftar di suatu sekolah  yang tidak dapat tertampung di sekolah tersebut, hal tersebut dikarenakan terbatasnya daya tampung di sekolah tersebut. 

Dari permasalahan tersebut kesempatan untuk mendapatkan pendidikan sekolah dasar menjadi sangat rendah. Permasalahann dari sistem pendidikan tersebut dapat dikelola oleh pemerintah agar dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan. 

3. Efisiensi dan efektivitas pendidikan

Pendidikan dapat dikatakan efisiensi (ideal) apabila penyelenggaraan pendidikan tersebut hemat waktu, tenaga, dan biaya tetapi produktivitas (hasil) optimal. Pendidikan dikatakan efisiensi bila pendayagunaan sumber daya yang ada (waktu, tenaga, biaya) tepat sasaran. Efisiensi erat kaitannya dengan pemanfaatan segala kekuatan yang dimiliki agar tercapai misi yang rencanakan. 

Apabila dalam penggunaanya hemat dan cermat maka bisa disimpulkan bahwa tingkat efisiensinya tinggi. Tetapi apabila terjadi sebaliknya, maka efisiensinya dikatakan kurang. Pada saat sekarang ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia jauh dari kata efisien, yang mana pemanfaatan segala sumberdaya yang ada tidak dapat menghasilkan lulusan yang diharapkan. Pendidikan yang efektif adalah pelaksanaan pendidikan dimana hasil yang dicapai sesuai dengan rencana/program yang telah ditetapkan sebelumnya. 

Bila rencana mengajar yang telah dibuat sebelumnya terlaksana secara utuh dengan sempurna, maka pelaksanaan pembelajaran tersebut dapat dikatakan sebagai efektif efektif. Sebaliknya, dikatakan kurang efektif bila komponen-komponen rencana tidak terlaksana dengan sempurna, misalnya tujuan tidak tercapai semua, materi tidak tersajikan semua, strategi belajar mengajar tidak tepat, evaluasi tidak dilakukan sesuai rencana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun