Katanya jurusan Kebendaharaan Negara akan ditempatkan di Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang kantornya tersebar dari Miangas sampai Pulau Rote. Lulusan D-III saja ada yang ditempatkan di Tobelo dan Saumlaki (coba searching letak daerah ini), apalagi lulusan D-I.
Perjuangan yang lebih berat lagi adalah Tes Kompetisi Dasar (TKD). Untuk lulusan sebelumku, TKD diadakan berbulan-bulan setelah wisuda. Sedangkan untuk angkatanku TKD diadakan sebelum wisuda sehingga angkatanku tidak perlu menunggu lama. TKD inilah yang akan menentukkan apakah lulusan STAN akan diangkat menjadi CPNS atau tidak.
Setelah perjuangan yang begitu berat itu, kejutan tiba-tiba datang. Pengumuman hasil TKD bersamaan dengan pengumuman penempatan. Sebelumnya, kukira jurusan Kebendaharaan Negara akan ditempatkan di Ditjend Perbendaharaan sama halnya jurusan Pajak akan ditempatkan di Ditjend Pajak dan jurusan Kepabeanan dan Cukai akan ditempatkan di Ditjend Bea Cukai.
Ternyata itu sama sekali tidak berlaku untuk jurusanku. Dari 39 lulusan D-I Kebendaharaan Negara 2014, sebagian besar ditempatkan di Sekretariat Jenderal dan sisanya di Ditjend Perimbangan Keuangan (DJPK) serta Ditjend Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR). Ketiga instansi tersebut berada di Jakarta, tidak ada kantor yang tersebar dari Miangas sampai Pulau Rote.
Sekarang sudah 2016, tiga tahun semenjak aku gagal pada USM STAN 2013. Saat itu aku tidak berpikir bahwa semuanya memang sudah ditakdirkan begitu. Andai saja aku tidak gagal, mungkin aku tidak akan bisa menikmati kuliah Teknik Informatika yang sempat kudambakan ketika kelas 1 dan 2 SMA. Aku malah akan masuk ke jurusan D-III Kebendaharaan Negara yang belum tentu aku sanggup menghindari ancaman drop out selama 3 tahun, dan setelah itu belum tentu aku bisa penempatan di Jawa.
Aku menulis ini menggunakan komputer kantor, dari gedung berlantai 12 di Kompleks Kementerian Keuangan, sambil mengingat-ingat kata-kata yang pernah diberikan salah seorang pemateri pada salah satu acara organisasi di SMA-ku kira-kira 4 tahun lalu,
“Seberapa pun indahnya rencana kita, jauh lebih indah rencana Allah untuk kita.”[]
Rio S. Pambudi
Lulusan STAN 2015